Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 19 November 2025, “Tiap orang yang mempunyai, ia akan diberi”

Mereka dengan berani menghadapi kematian, menyatakan iman mereka kepada Allah dan pengharapan akan kebangkitan

Editor: Edi Hayong
dok-pribadi Bruder Pio Hayon SVD
Bruder Pio Hayon SVD menulis Renungan Harian Katolik untuk hari Rabu (19/11/2025) 

Oleh : Bruder Pio Hayon SVD

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik Rabu 19 November 2025 Hari Rabu Pekan Biasa XXXIII merujuk pada Bacaan I :  2Mak. 7 : 1.20-31, Injil:  Luk.  19: 11-28

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Salam sejahtera untuk kita semua. Dalam bacaan hari ini, kita dihadapkan pada dua kisah yang menyoroti tema tentang kesetiaan, pengorbanan, dan tanggung jawab dalam menggunakan talenta yang dipercayakan kepada kita.

Tema "Tiap orang yang mempunyai, ia akan diberi" mengajak kita untuk merenungkan bagaimana kita dapat mengembangkan iman kita, menggunakan karunia kita dengan bijaksana, dan mempersiapkan diri untuk mempertanggungjawabkan diri di hadapan Tuhan.

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Dalam bacaan pertama (2Mak. 7:1, 20-31), kita membaca tentang tujuh saudara laki-laki yang ditangkap dan disiksa oleh Antiokhus Epifanes karena menolak untuk melanggar hukum Allah dan makan daging babi.

Mereka dengan berani menghadapi kematian, menyatakan iman mereka kepada Allah dan pengharapan akan kebangkitan.

Ibu mereka juga memberikan teladan iman yang luar biasa, menguatkan anak-anaknya untuk tetap setia kepada Allah. Kisah ini menunjukkan bahwa kesetiaan kepada Allah sering kali membutuhkan pengorbanan dan bahwa kita harus siap untuk menderita demi kebenaran.

Sedangkan dalam Injil Lukas 19:11-28, Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang bangsawan yang pergi ke negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja, lalu kembali.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 18 November 2025, "Mencari Yesus: Sekedar Ingin Tahu"

Sebelum berangkat, ia memanggil sepuluh orang hambanya dan memberikan kepada mereka masing-masing satu mina (sejumlah besar uang), seraya berkata: "Berjual-belilah dengan ini sampai aku datang kembali."

Ketika ia kembali, ia menghakimi hamba-hamba itu berdasarkan bagaimana mereka menggunakan uang mina yang telah dipercayakan kepada mereka.

Refleksi kita atas permenungan kita adalah tentang : Kesetiaan: Apakah kita setia kepada Allah, bahkan ketika menghadapi kesulitan dan penganiayaan?

Apakah kita siap untuk mengorbankan kenyamanan dan keamanan kita demi mempertahankan iman kita?

Tanggung Jawab: Apakah kita menyadari bahwa kita akan dimintai pertanggungjawaban atas bagaimana kita menggunakan talenta, waktu, dan sumber daya yang telah diberikan Tuhan kepada kita?.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Selasa 18 November 2025, "Kasih yang Menyelamatkan"

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved