Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Sabtu 1 November 2025, Mengapa Allah Menciptakan Bumi?
Pertama, kalimat Kejadian 1:1 ini terdengar sangat sederhana namun sangat mendalam dan memiliki makna liturgis.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Sabtu 1 November 2025, dengan judul Mengapa Allah Menciptakan Bumi?.
Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Kejadian 1:1.
Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.
Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi November 2025.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Jumat 31 Oktober 2025, Gereja Yang Beriman, Bertumbuh dan Berdampak
Renungan Harian Bulan November 2025 ini mengambil judul Memelihara Alam, Wujud Ibadah kepada Pencipta, sedangkan tema yang diangkat adalah Lingkungan Hidup: Memelihara Alam, Wujud Ibadah Aksi.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:
KETIKA APOLLO 8 MENDARAT di bulan untuk pertama kalinya (1968), salah seorang astronot, Bill Anders (1933-2024), mengirimkan suaranya dan terdengar jelas ia mengutip Kejadian 1:1, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi”.
Ia juga mengatakan “kami datang begitu jauh ke bulan dan hal
terpenting yang kami temukan adalah Bumi.” Sebuah refleksi yang indah.
Hari ini hari pertama di bulan November, kita mengawali bulan Lingkungan
Hidup ini dengan bertanya mengapa Allah menciptakan bumi? Menjelang
peralihan musim kemarau ke musim hujan, kita dipanggil sebagai gereja untuk
memahami kembali keberadaan kita di bumi ini, tempat satu-satunya yang
diciptakan Tuhan untuk manusia dan seluruh ciptaan hidup bersama.
Kita memiliki keyakinan iman bahwa ada tujuan di balik penciptaan.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Kamis 30 Oktober 2025, Gereja Yang Kuat di Tengah Kesukaran
Pertama, kalimat Kejadian 1:1 ini terdengar sangat sederhana namun sangat
mendalam dan memiliki makna liturgis.
Ini adalah kalimat pembuka dari seluruh kitab suci dan merupakan panggilan ibadah. Allah Pencipta memanggil kita untuk menyembah Dia sebab Dialah Allah, Sang Pencipta langit dan bumi.
Kedua, ayat ini memanggil kita untuk mengenali siapa Allah.
Pada mulanya, sebelum segala sesuatu ada, Allah sudah ada dan hanya Allah, tidak ada yang lain. Kata ‘menciptakan’ (Ibrani: bara) sangat unik dan hanya dipakai untuk
Allah.
Artinya hanya Allah saja yang menciptakan, tidak ada yang lain. Jika di bumi ini ada allah lain, maka itu adalah ciptaan, bukan pencipta.
Allah tidak terbatas, Ia tidak dibatasi ruang dan waktu, karena Allah itu Roh dan Kekal.
Sebagai Pencipta satu-satunya, Allah satu-satunya yang maha kuasa, maha
hadir, dan maha tahu. Ia menciptakan dengan berfirman dan Roh-Nya melayang
di atas permukaan air.
Sehingga kita dapat mengatakan, “Pada mulanya Allah menciptakan segala sesuatu dari tidak ada, dengan firman-Nya dan Roh-Nya”.
Dari firman ini, kita mengenal siapa Allah, bahwa Dialah Pencipta langit
dan bumi.
Ia menciptakan dengan satu tujuan. Ia mau pribadi-Nya dikenal oleh
seluruh makhluk ciptaan-Nya dan Ia mau semua yang diciptakan-Nya datang
untuk menyembah Dia.
Langit dan bumi, manusia dan seluruh alam semesta diciptakan Allah dengan tujuan untuk kemuliaan-Nya (lih. Yesaya 40:4-5; 42:8; 44:23; 48:9-11; 60:2; 61:1-3). Jadi mengapa Allah menciptakan? Allah berkehendak diri-Nya dikenal dan bumi dipenuhi dengan kemuliaan-Nya. Amin!
Memuliakan Pencipta,
Memulihkan bumi. (*)
Komunitas Suluh Injil
Sekretariat : Jl. Seruni No. 8 Naikoten, Kota Kupang
Telp : +62 8113828074, +62 85239108328.
Email : bethseba0906@gmail.com.
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/renungan-harian-november-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.