Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Kamis 30 Oktober 2025, Gereja Yang Kuat di Tengah Kesukaran
Kaisar-kaisar Romawi bergantian seakan berlomba dalam hal kejahatan dengan menjadikan orang Kristen sebagai sasaran.
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Kamis 30 Oktober 2025, dengan judul Gereja Yang Kuat di Tengah Kesukaran.
Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab 1 Tesalonika 3:1-13.
Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.
Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Oktober 2025.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Rabu 29 Oktober 2025, Maksud Tuhan Bagi Keluarga Tanpa Keturunan
Renungan Harian Bulan Oktober 2025 ini mengusung tema Keluarga Allah Menghidupi Keadilan, Kasih dan Saling Merangkul.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:
SEJARAH GEREJA MENCERITAKAN bahwa gereja lahir dan bertumbuh
dalam kesukaran dan penderitaan.
Dan justru kesukaran, penderitaan akibat kebencian dan penganiayaan oleh kekuasaan Romawi yang berkolaborasi dengan kekuasaan Yahudi, justru menyebabkan Injil terus tersebar semakin luas dari Yerusalem hingga ke Eropa.
Kaisar-kaisar Romawi bergantian seakan berlomba dalam hal kejahatan dengan menjadikan orang Kristen sebagai sasaran.
Ada saatnya kekaisaran yang kejam berakhir, berganti kekaisaran yang
menyadari pimpinan Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 28 Oktober 2025, Maksud Tuhan Bagi Keluarga Tanpa Keturunan
Kaisar Konstantinus mengakhiri kekejaman terhadap kekristenan dan menerima sebagai agama resmi.
Namun ketika keadaan menjadi aman, justru gereja ribut sendiri di dalam hingga terjadi
perpecahan, konflik karena kekuasaan, dan menjadi cemooh bagi dunia.
Pertama, rasul Paulus menghibur hati jemaat di Tesalonika, walaupun
hatinya sendiri gelisah memikirkan keadaan mereka menghadapi banyak
kesukaran.
Timotius diutus untuk mendampingi jemaat sekaligus mencari tahu
keadaan mereka.
Kesusahan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
kehidupan gereja mula-mula. Tidak ada kekristenan tanpa kesukaran.
Tetapi Timotius kembali kepada rasul Paulus dengan membawa khabar sukacita
tentang keteguhan iman jemaat.
Khabar baik ini bukan hanya menghilangkan rasa kuatir dan kegelisahan tentang mereka, tetapi bagi rasul Paulus khabar ini merupakan penghiburan di tengah dukacita karena banyaknya kesukaran.
Rasul Paulus merasakan seakan yang mati menjadi hidup kembali (6-8).
Kedua, khabar gembira yang dibawa oleh Timotius mendatangkan
penghiburan dan ucapan syukur kepada Allah.
Dalam sukacitanya rasul Paulus mengungkapkan kerinduan hati untuk mempersembahkan syukur kepada Allah, hatinya sungguh melimpah dengan perasaan bersyukur.
Doa syukur yang ia persembahkan kepada Tuhan menyatakan harapan ingin berjumpa secara langsung dengan jemaat, ia ingin mempersembahkan hidupnya untuk melayani
jemaat lebih lagi.
Namun yang dapat ia lakukan bagi jemaat ialah mendoakan mereka dan meminta Tuhan agar berkenan melimpahkan kasih-Nya bagi jemaat agar mereka mampu mengasihi satu kepada yang lain, dengan kasih yang menguatkan iman mereka sambil menantikan kedatangan Kristus.
Tantangan membuat gereja bersatu dan kuat. Amin!
Semoga Gereja tetap kuat dan bersatu
walau tiada tantangan bersama. (*)
Komunitas Suluh Injil
Sekretariat : Jl. Seruni No. 8 Naikoten, Kota Kupang
Telp : +62 8113828074, +62 85239108328.
Email : bethseba0906@gmail.com.
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/Cover-Renungan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.