Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Minggu 12 Oktober 2025, 'Carilah Tuhan, Maka Kamu akan Hidup'

Orang Yahudi selalu menganggap diri lebih beriman dari orang Samaria namun tidak tahu berterima kasih kepada Allah

Editor: Edi Hayong
Dok. POS-KUPANG.COM
RENUNGAN KATOLIK- RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Minggu 12 Oktober 2025 

Oleh : RP Jhon Lewar SVD
Biara Soverdi St. Yosef Freinademetz
STM Nenuk Atambua Timor – NTT

POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik Minggu 12 Oktober 2025 Hari Minggu Biasa XXVIII dari RP Jhon Lewar SVD merujuk pada Bacaan I : 2Raj. 5:14-17; Mzm. 98:1,2-3ab,3cd-4; 2Tim. 2:8-13; Luk. 17:11-19. Warna Liturgi Hijau

Setiap orang tak pernah luput dari penderitaan. Inilah tanda keterbatasan manusia. Penderitaan itu menimpa manusia tanpa memandang latar belakangnya: orang kaya atau miskin, laki-laki atau perempuan, pandai atau bodoh, terpandang atau yang terhina. 

Contoh paling nyata yakni Naaman, Panglima Raja Aram yang menderita penyakit kusta (2 Raj.5:4).
Terdapat banyak hal yang menyebabkan seseorang mengalami penderitaan; di antaranya menderita karena terserang penyakit. 

Sebagian orang menderita karena hatinya disakiti atau oleh penolakan dari sesama. Setiap penderitaan sebesar apapun hanya mampu diatasi dan dikalahkan oleh Allah yang Mahakuasa.

Allah mampu menghancurkan segala kekuatan jahat yang menyebabkan manusia menderita. Allahlah sumber harapan hidup baru “Carilah Tuhan, maka kamu akan hidup” (Amos 5:6).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 12 Oktober 2025, Kuasa Tuhan untuk Kesempurnaan Hidup Manusia

Penyembuhan oleh Allah hanya bisa terjadi bila orang punya iman atau beriman. Hal ini ditunjukkan oleh Naaman, palinglima Raja Aram.

Kitab Kedua raja-raja mengisahkan bahwa penyembuhan oleh Allah dilaksanakan bukan secara langsung, tetapi melalui utusan-utusan Allah, misalnya melalui Nabi Elisa pada Naaman (2 Raj. 5:14), dan melalui Yesus Kristus kepada sepuluh orang kusta (Luk. 17:14). 

Para utusan Allah yang diberi kuasa dan karunia khusus untuk menyembuhkan yakni Nabi Elisa, Rasul Paulus dan Timotius. Orang-orang yang disembuhkan sepenuhnya percaya dan mengandalkan Allah dalam hidupnya.

Penyembuhan yang berasal dari iman akan Allah membuat seseorang bertobat, seperti yang terjadi atas diri Naaman. Dia meninggalkan dewa Baal dan menyembah Allah. Katanya “sekarang aku tahu bahwa di
seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel (2 Raj. 5:15).

Hambamu ini tak lagi akan mempersembahkan kurban bakaran atau kurban sembelihan kepada allah lain kecuali kepada Tuhan” (2 Raj. 5:17).

Baca juga: Renungan Harian Katolik Minggu 12 Oktober 2025, “Kembali sambil memuliakan Allah”

Salah satu tanda pertobatan kepada Allah akibat penyembuhan dari penderitaan adalah tahu berterima kasih seperti yang dibuat oleh salah seorang dari sepuluh orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus. 

Dia adalah seorang Samaria. “ Salah seorang dari mereka ketika melihat bahwa ia telah sembuh, kembali sambil memuliakan Allah dengan suara nyaring, lalu tersungkur di depan kaki Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya (Luk. 17:15).

Ada banyak orang yang sudah mendapat berkat dari Allah, misalnya penyembuhan, namun tak tahu berterima kasih, sebagaimana dicontohkan oleh sembilan orang kusta yang disembuhkan oleh Yesus.

Penyembuhan tak menyebabkan pertobatan dalam arti “memuliakan Allah” (bdk. Luk. 17:17-18). Seringkali ungkapan terima kasih atas berkat dari Allah justru datang dari orang yang dipandang tak beriman. 

Orang Yahudi selalu menganggap diri lebih beriman dari orang Samaria namun tidak tahu berterima kasih kepada Allah yang telah menganugerahkan banyak berkat kepada mereka.

Baca juga: Renungan Harian Katolik 11 Oktober 2025, "Siapa yang Berbahagia"

Bunda Maria adalah sosok yang sungguh sadar bahwa segala sesuatu yang ia miliki berasal dari Allah. Karena itu ia mempersembahkan seluruh hidupnya, untuk Tuhan dan kemuliaanNya. 

Maka hal pertama yang ia lakukan adalah melambungkan nyanyian pujian kepada Tuhan: “Aku mengagungkan Tuhan dan hatiku bersukaria karena Allah juruselamatku” Bunda Maria selalu simpan semua itu dalam hatinya. Bunda Maria yakin bahwa Tuhan mempunyai rencana yang baik atas hidupnya. 

Karena itu apapun pengalaman hidup yang ia alami, baik suka maupun duka, ia menyatakan syukur kepada Tuhan.

Dalam iman kita pun bermadah: "Marilah kita bersyukur kepada Tuhan, Mahapencipta, Mahapenyayang, atas segala anugerahNya yang limpah-limpah.

Doa:

Allah Bapa kami yang Mahabaik, kebaikanMu tak ternilai oleh emas atau uang. Hanya mereka yang rendah hati yang Kauberi cinta kasih sepenuhnya. 

Bebaskanlah kami dari kesombongan dan keinginan hati. Sentuhlah kami dengan tangan belaskasihMu. Bunda Maria, doakanlah kami. Bawalah doa-doa kami kepada Yesus PuteraMu, Tuhan dan pengantara kami..Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat hari Minggu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus....Amin.(*)

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved