Lipsus
LIPSUS: SPPG Diberi Waktu Satu Bulan Urus Sertifikat Laik Higiene Sanitasi SLHS
Kemenkes telah menerbitkan Surat Edaran tentang Percepatan Penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi bagi SPPG
"Kan sudah ada sanksi-sanksi. Sementara yang SPPG yang enggak perform kan diberhentikan dulu, gitu. Tapi kan ini mempengaruhi anak-anak ya, jadi akhirnya enggak dapat makanan gitu. Jadi, ya harus ada sanksinya," ucap Titiek Soeharto.
Menanggapi usulan sebagian pihak agar pelaksanaan Program MBG dihentikan sementara sembari evaluasi total, Titiek Soeharto menilai langkah itu tidak perlu dilakukan secara menyeluruh.
Titiek Soeharto mencontohkan untuk pelaksanaan MBG di Kota Yogyakarta yang sejauh ini relatif tidak bermasalah, menurut dia, tidak perlu turut dihentikan.
"Enggak usah semua diberhentikan. Kayak di Yogyakarta ini kan enggak ada masalah. Masak harus dihentikan, kan kasihan. Jadi ya, yang ada masalah-masalah yang dievaluasi," ujar Titiek Soeharto.
Baca juga: LIPSUS: Satu SPPG di Kota Kupang Dinonaktifkan, Buntut Kasus Keracunan Siswa
Evaluasi, kata Titiek Speharto, sebaiknya cukup difokuskan pada SPPG yang terbukti bermasalah, sementara penyedia yang lain tetap bisa menjalankan kegiatan agar anak-anak tetap memperoleh asupan bergizi.
Dengan adanya kasus di beberapa daerah, Titiek Soeharto meyakini pelaksana di wilayah lain bakal lebih berhati-hati.
"Kalau ada yang salah dievaluasi, yang lain-lainnya ya akan lebih berhati-hati ke depannya. Yang penting higienisitasnya harus diutamakan," kata Titiek Soeharto.
Salah seorang siswa SD Pujokusuman 1 Kota Yogyakarta, Daffa mengaku senang dan cocok dengan menu hidangan MBG yang ia santap.
Siswa kelas 6 itu mengaku tidak khawatir dengan kabar soal kasus keracunan MBG di sejumlah daerah, sebab sejauh ini tidak pernah menjumpai masalah serupa di sekolahnya. "Saya sudah lama dapat MBG. Semoga tambah enak," ucap dia.
Potong Anggaran MBG
Sementara Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan akan tetap memotong anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) jika tidak terserap hingga akhir Oktober 2025.
Hal itu disampaikan Purbaya merespons pernyataan Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan yang memintanya agar anggaran MBG tidak ditarik.
“Tetap saya akan assess, saya akan nilai sampai akhir Oktober. Kalau akhir Oktober saya tahu, nanti sampai Desember, beberapa triliun nggak terpakai, ya, saya ambil uangnya,” kata Purbaya saat dijumpai di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Baca juga: LIPSUS: Menu MBG Diolah Dini HarI, Muhaimin Iskandar Tinjau SPPG
Dia mengatakan nantinya jika anggaran untuk MBG ditarik, maka selanjutnya akan dialihkan untuk program-program lainnya yang dinilai lebih siap untuk menyerap.
“Kalau nggak dipakai, ya, diambil. Di sana juga nganggur duitnya. Saya sebarin ke tempat lain yang lebih siap,” ujar Purbaya.
Jakarta Terkini
Murti Utami
Titiek Soeharto
POS-KUPANG.COM
Lipsus
Liputan Khusus Pos Kupang
Meaningful
ekslusif
LIPSUS: Menu MBG Diolah Dini HarI, Muhaimin Iskandar Tinjau SPPG |
![]() |
---|
Rambu Kudu Anaknya Ceria, Pamit Keluarga untuk Wisuda Ditemukan Tak Bernyawa |
![]() |
---|
Tim Kemensos RI ke Ende Dampingi 7 Siswi SD Korban Pencabulan Guru Dapat Kepastian Hukum |
![]() |
---|
Delapan Tahun Hidup Dalam Pasungan ODGJ di Manggarai Barat NTT Butuh RSJiwa |
![]() |
---|
LPA NTT Minta Kasek SMAN 9 Kupang Tak Keluarkan Siswa Aniaya Guru di Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.