Renungan Harian Kristen
Renungan Harian Kristen Rabu 1 Oktober 2025, Anak-anak dalam Keluarga Allah
Yesus berkata, “Berbahagialah orang yang membawa damai karena mereka akan disebut anak-anak Allah” (children of God).
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Rabu 1 Oktober 2025, dengan judul Anak-anak dalam Keluarga Allah.
Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Yohanes 8:39-47.
Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.
Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).
POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Oktober 2025.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Selasa 30 September 2025, Apakah Anakku Berada di Surga?
Renungan Harian Bulan Oktober 2025 ini mengusung tema Keluarga Allah Menghidupi Keadilan, Kasih dan Saling Merangkul.
Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:
HARI INI KITA MEMULAI AWAL YANG BARU di bulan Oktober, Bulan Keluarga. Marilah kita menyatakan identitas kita sebagai anak-anak Allah dan Allah sebagai Bapa kita.
Kita menyebut diri bagian dalam Keluarga Allah, sadar diri sebagai anak Allah. Allahlah yang membawa kita masuk ke dalam relasi dengan-Nya, menjadi bagian dalam Keluarga Allah sendiri.
Pertama, istilah “anak Allah” di dalam Alkitab memiliki beberapa variasi makna, yaitu para malaikat (Ayub 1:6), bangsa Israel (Kel. 4:22), keturunan Daud (2Sam 7:14), orang-orang percaya (Rm 8:15), dan terutama pribadi Yesus (Yoh 17:1).
Dalam dunia modern untuk membuktikan seseorang memiliki hubungan darah dengan orang yang diakui sebagai ayahnya, maka diperlukan serangkaian tes yang disebut tes DNA.
Baca juga: Renungan Harian Kristen Senin 29 September 2025, Surga dan Neraka Itu Nyata
Di dalam Alkitab, status seseorang sebagai anak dari seorang ayah ditandai dengan identitasnya dalam keluarga, ia ada dalam silsilah keluarganya, dan juga ada kaitan dengan pekerjaan ayahnya.
Jika seorang ayah adalah petani maka anak-anaknya disebut anak petani. Yesus disebut sebagai anak Yusuf, sekaligus juga anak tukang kayu, karena Yusuf, ayahnya dikenal sebagai seorang tukang kayu.
Kedua, kalau demikian maka apa artinya jika kita disebut “anak Allah”?
Status kita sebagai anak Allah ditandai dengan identitas kita dalam keluarga, kita terhubung dengan Allah sebagai Bapa oleh karena darah Kristus, Anak Allah.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.