Prakiraan Cuaca

BMKG Sebut Musim Hujan 2025/2026 di NTT Bersifat Basah, Ini Dampak yang Harus Diwaspadai Masyarakat

Waspada, BMKG Prediksi musim hujan 2025/2026 di NTT bersifat basah, ini Arti dan dampaknya yang harus diantisipasi

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/HO-POLSEK PAGA
MUSIM HUJAN BASAH - Bhabinkamtibmas membantu menyeberangkan warga di Kali Loworegi, Kecamatan Tanawawo Ende, Sabtu 14 Juni 2025. MKG Sebut Musim Hujan 2025/2026 di NTT Bersifat Basah, Ini Dampak yang Harus Diwaspadai Masyarakat. 

POS-KUPANG.COM - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) Stasiun Klimatologi Nusa Tenggara Timur menyebut Musim Hujan 2025-2026 bersifat basah.

Ini arti dan dampak yang harus diwaspadai masyarakat dan pemerintah daerah.

Fenomena Musim Hujan 2025/2026 di NTT tersebut disampaikan dalam konfrenasi pers secara virtual di Kupang, Selasa (24/09/2025).

Kepala Stasiun Klimatologi NTT Rahmattulloh Adji, SP menjelaskan informasi tersebut penting bagi pemerintah daerah dan masyarakat.

“Informasi ini diharapkan mendukung sektor pertanian dan kebencanaan,” ujar Rahmattulloh Adji

Acara press release di Kupang diikuti berbagai unsur pejabat daerah dan BMKG.

Koordinator Meteorologi dan Geofisika NTT, Kepala UPT BMKG se-NTT, Kepala BPBD, serta jurnalis hadir melalui Zoom.\

Baca juga: Prakiraan Cuaca NTT Hari Ini, Sabtu 27 September 2025, BMKG: Waspada Hujan Petir di Manggarai

Apa Itu Musim Hujan Bersifat Basah?

Musim hujan bersifat basah adalah musim di mana terjadi peningkatan curah hujan secara signifikan dan berkelanjutan di suatu wilayah, ditandai dengan lebih banyak hujan dan kondisi lembab dibandingkan musim lainnya. Istilah ini merujuk pada periode terjadinya hujan yang lebat dan intensitas curah hujan yang tinggi, yang dapat berujung pada banjir dan tanah longsor.  

Ciri-ciri Musim Hujan Basah:
Peningkatan curah hujan: Terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi dan dalam jangka waktu yang lebih lama.  
Kondisi lembab: Udara dan lingkungan terasa lebih lembap karena kelembaban yang tinggi.  
Cuaca tidak menentu: Cuaca dapat berubah dengan cepat, dengan kemungkinan hujan deras yang datang tiba-tiba.  
Dampak positif: Peningkatan pasokan air untuk mendukung sektor pertanian dan lingkungan.  
Dampak negatif: Dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, dan penyakit yang berhubungan dengan kelembaban tinggi.  

Penyebab Musim Hujan Basah
Perubahan angin musiman (monsun): 
Perubahan arah angin secara periodik yang membawa kelembaban dari lautan ke daratan, seperti angin muson di Indonesia.  
Anomali iklim: 
Kondisi iklim seperti fenomena La Niña dapat memicu peningkatan curah hujan di wilayah tertentu, bahkan di musim yang seharusnya kering.  
Singkatnya, musim hujan bersifat basah adalah kondisi cuaca di mana hujan yang deras dan berlimpah terjadi secara teratur selama periode musim hujan, berbeda dengan musim kemarau yang biasanya kering dan panas. 

Baca juga: BMKG Ingatkan Dampak Gangguan di Atmosfer pada Saat Peralihan Musim,Hujan Lebat hingga Angin Kencang

Dampak Musim Hujan Basah

Dampak pada Bencana Alam dan Lingkungan
Banjir: 
Hujan deras dan sistem drainase yang tidak memadai dapat menyebabkan banjir, merusak bangunan, dan menyebabkan masyarakat kehilangan tempat tinggal.  
Tanah Longsor: 
Curah hujan tinggi dapat membuat tanah jenuh air dan memicu tanah longsor, terutama di daerah pegunungan, yang dapat menyapu bersih desa dan memutus akses.  

Perubahan Kualitas Tanah: 
Curah hujan tinggi menyebabkan pencucian unsur hara basa, sehingga tanah menjadi lebih asam dan memengaruhi kemampuan tanaman dalam menyerap nutrisi.  

Dampak pada Kesehatan Manusia  

Penyakit Menular: 
Musim hujan meningkatkan risiko penyebaran penyakit seperti demam berdarah, malaria, chikungunya, diare, dan leptospirosis karena lingkungan yang lembap dan genangan air disukai nyamuk dan mikroorganisme.
Gangguan Pernapasan: 
Kelembaban berlebih dapat memperburuk penyakit pernapasan dan meningkatkan risiko infeksi pernapasan.
Penyakit Kulit: 
Lingkungan yang lembap dan kotor selama musim hujan juga bisa meningkatkan risiko infeksi kulit.

Dampak pada Pertanian
Gangguan Pertumbuhan Tanaman: 
Air yang berlebihan dapat merusak tanaman dan menyebabkan masalah pada sektor pertanian.  
Peningkatan Penyakit Tanaman: 
Kondisi lembap dapat memicu pertumbuhan jamur dan bakteri, yang membahayakan tanaman dan hasil panen.  

Dampak pada Infrastruktur dan Ekonomi
Kerusakan Infrastruktur: 
Banjir dan tanah longsor dapat merusak bangunan, jalan, dan infrastruktur penting lainnya.  
Hambatan Ekonomi: 
Banjir dan cuaca ekstrem dapat mengganggu aktivitas ekonomi, termasuk di sektor pertanian dan jasa. 

Baca juga: Musim Hujan di NTT Diprediksi Lebih Cepat, Begini Penjelasan BMKG

Musim Hujan di NTT Lebih Cepat

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) menjelaskan, musim kemarau yang lebih cepat di NTT dipengaruhi anomali suhu permukaan laut di Samudra Hindia yang menunjukkan kondisi IOD negatif. 

“IOD negatif meningkatkan pasokan uap air sehingga hujan lebih cepat,” ujar PMG Madya -  Prakirawan BMKG Stasiun Klimatologi NTT, Ryan Sudrajat melalui paparan resmi dalam forum virtual pada Rabu, 24 September 2025.

Ryan Sudrajat menjelaskan, faktor global dan regional berperan penting dalam menentukan pola hujan termasuk di NTT.

Ryan menambahkan fenomena IOD negatif tidak hanya berdampak pada wilayah barat Indonesia.

Baca juga: Dinas Pertanian Kota Kupang Siapkan Langkah Strategis Sambut Musim Hujan

“Fenomena ini turut memengaruhi pola curah hujan di wilayah NTT,” ucap Ryan Sudrajat.

BMKG mencatat awal musim hujan di NTT bervariasi sesuai zona musim yang telah dipetakan. Zona 467 meliputi Manggarai Barat bagian timur, Manggarai Tengah, dan Manggarai Timur bagian tengah mulai hujan pada Oktober dasarian III.

Sebagian besar wilayah NTT diprediksi memasuki musim hujan pada November, sedangkan beberapa zona mengalami hujan lebih lambat. “Empat zona musim yaitu 464, 473, 474, dan 478 diperkirakan baru mulai hujan Desember,” kata Ryan.

Jika dibandingkan periode klimatologis 1991-2020, musim hujan di NTT umumnya lebih cepat atau sama dengan normal. BMKG juga mencatat puncak hujan terjadi Januari di 13 zona dan Februari di 15 zona musim.

Baca juga: Prakiraan Cuaca NTT Hari ini, Selasa 23 September 2025: Cerah Mendominasi, Waspada Angin Kencang

Prakiraan Cuaca NTT Hari Ini, Sabtu 2025

Simak yuk Prakiraan Cuaca NTT Hari Ini, Sabtu 27 September 2025.

Berdasarkan prakiraan cuaca yang dikeluarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ) hari ini, hujan petir berpotensi terjadi di Manggarai. 

Sementara itu, mayoritas Wilayah NTT akan diguyur hujan ringan hingga hujan sedang. Sebagian ada yang Cerah. 

Suhu dilaporkan berkisar antara 17-32 °C dengan suhu terendah di Manggarai 17 - 24 °C.

Kelembaban udara antara 36-97 persen.

Berikut Rincian Prakiraan Cuaca NTT Hari Ini, Sabtu 27 September 2025:

Kupang
Cerah
Suhu 26–32 °C, kelembapan 39–84 persen

Timor Tengah Selatan
Cerah
Suhu 26–32 °C, kelembapan 36–88 persen

Timor Tengah Utara
Cerah
Suhu 25–32 °C, kelembapan 46–98 persen

Belu
Cerah
Suhu 25–31 °C, kelembapan 45–90 %

Alor
Hujan Ringan
Suhu 25–31 °C, kelembapan 48–95 %

Flores Timur
Berawan
Suhu 25–31 °C, kelembapan 56–88 %

Sikka
Berawan
Suhu 25–31 °C, kelembapan 64–83 %

Ende
Hujan Ringan
Suhu 25–31 °C, kelembapan 56–97 %

Ngada
Hujan Sedang
Suhu 25–32 °C, kelembapan 55–97 %

Manggarai
Hujan Sedang
Suhu 17–24 °C, kelembapan 62–96 %

Sumba Timur
Cerah
Suhu 26–32 °C, kelembapan 41–86 %

Sumba Barat
Hujan Petir
Suhu 25–31 °C, kelembapan 67–97 %

Lembata
Hujan Ringan
Suhu 25–31 °C, kelembapan 53–85 %

Rote Ndao
Cerah
Suhu 26–32 °C, kelembapan 52–83 %

Manggarai Barat
Hujan Sedang
Suhu 25–32 °C, kelembapan 53–100 %

Nagekeo
Hujan Ringan
Suhu 26–31 °C, kelembapan 51–97 %

Sumba Tengah
Hujan Ringan
Suhu 25–32 °C, kelembapan 51–92 %

Sumba Barat Daya
Hujan Ringan
Suhu 25–30 °C, kelembapan 69–95 %

Manggarai Timur
Hujan Sedang
Suhu 25–31 °C, kelembapan 62–96 %

Sabu Raijua
Cerah
Suhu 26–32 °C, kelembapan 60–83 %

Malaka
Cerah
Suhu 25–32 °C, kelembapan 55–97 %

Kota Kupang
Cerah
Suhu 26–32 °C, kelembapan 44–78 %

Cuaca di Nusa Tenggara Timur hari ini bervariasi antara cerah, berawan, hingga hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

Suhu udara berada di kisaran 17–32 °C, dengan kelembapan relatif cukup tinggi mencapai 100 % di beberapa wilayah.

Warga di daerah berpotensi hujan seperti Manggarai, Sumba Barat, dan sekitarnya disarankan untuk tetap waspada. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved