Prakiraan Cuaca

Waspada, BMKG Sebut Dua Perairan NTT Ini Berpotensi Gelombang Tinggi hingga 4 Meter Hari ini

Inilah Prakiraan Cuaca Maritim NTT Hari Ini, 2 Septembe 2025: Waspada, BMKG sebut Dua Perairan NTT ini berpotensi gelombang tinggi hingga 4 Meter

Penulis: Adiana Ahmad | Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/HO-POS-KUPANG.COM
HUJAN LEBAT DAN ANGIN KENCANG - Hujan lebat dan angin kencang ;landa Labuan Bajo, NTT beberapa waktu lalu. Waspada, BMKG Sebut Dua Perairan NTT Ini Berpotensi Gelombang Tinggi hingga 4 Meter Hari ini. 

Meski demikian, hujan dengan intensitas ringan hingga lebat juga berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.

Kondisi hujan signifikan tersebut dipicu oleh berbagai faktor dinamika atmosfer. Secara global, nilai Dipole Mode Index (DMI) menunjukkan nilai negatif yang dapat meningkatkan aktivitas konvektif pemicu hujan di wilayah Indonesia bagian barat.

Aktivitas gelombang atmosfer, ditambah suhu permukaan laut yang hangat, turut meningkatkan pembentukan awan hujan. 

Selain itu, Sirkulasi Siklonik terpantau berada di Perairan barat Sumatra Barat, yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) dan pertemuan angin (konfluensi) di Perairan barat Lampung hingga Bengkulu sehingga potensi hujan semakin meningkat.

BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan bencana hidrometeorologi seperti banjir, genangan, tanah longsor, serta gangguan transportasi dalam beberapa hari ke depan.

Potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga perlu diantisipasi, terutama di wilayah yang mengalami kondisi kering.

Pastikan saluran drainase di sekitar rumah tetap bersih, ikuti perkembangan informasi cuaca resmi dari BMKG, dan sesuaikan rencana aktivitas dengan prakiraan terbaru.

Bagi nelayan dan pengguna jasa penyeberangan, harap memperhatikan peringatan terkait potensi angin kencang dan gelombang tinggi di perairan sekitar.

Dinamika Atmosfer Sepekan ke Depan

Dalam beberapa hari ke depan, cuaca di wilayah Indonesia cukup bervariasi. Cuaca cerah berawan dan angin kencang diprediksi akan mendominasi wilayah Indonesia Selatan.

Sementara itu, terdapat potensi hujan tinggi di sebagian besar Sumatra, Kalimantan, Sulawesi hingga Indonesia Timur. 

Hal ini terjadi akibat pengaruh gabungan dari faktor atmosfer global, regional, hingga lokal yang membuat atmosfer tetap labil dan kondusif bagi terbentuknya awan hujan.

Dengan kondisi tersebut, peluang hujan bervariasi dari ringan hingga lebat diprakirakan muncul di sejumlah daerah.

Secara global, nilai Dipole Mode Index (DMI) sebesar −1,2 menunjukkan adanya IOD negatif yang mendorong suplai uap air lebih banyak ke bagian barat Indonesia.

Pada level regional, gelombang atmosfer seperti Kelvin dan Rossby Ekuator aktif melintasi Sumatra, Kalimantan bagian timur dan utara, Jawa bagian barat, Sulawesi bagian utara, serta Maluku Utara, yang memperbesar potensi hujan.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved