Kota Kupang Terkini

PGIW NTT Resmi Gelar Sidang Wilayah Tahun 2025 di Kota Kupang

Ia menyampaikan apresiasi kepada PGIW NTT karena telah menjaga semangat gerakan oikumenis dengan baik. 

Penulis: Ray Rebon | Editor: Oby Lewanmeru
POS-KUPANG.COM/RAY REBON
Pose bersama, Ketua Umum PGIW NTT, Pdt. Mery Kolimon dengan perwakilan MPH PGI Jakarta, Sekretaris LAI dan para pemateri. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Raya Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia Wilayah (PGIW) Nusa Tenggara Timur resmi membuka Sidang Wilayah Tahun 2025 yang berlangsung di Aula GMIT Center, Kota Kupang, pada 28-29 Oktober 2025. 

Sidang ini mengusung tema "Hiduplah sebagai terang yang membuahkan keadilan, kebaikan, dan kebenaran".

Kegiatan ini diikuti sekitar 200 peserta yang terdiri dari utusan 20 sinode anggota PGIW NTT, Majelis Pengurus Harian PGIW, perwakilan Majelis Pekerja Harian PGI dari Jakarta, PGID/PGIS dari beberapa kabupaten, serta lembaga mitra seperti UKAW, MPK, YCI/Compassion, WVI, CBN, Fukri, PGLII, GAMKI, GMKI, Perkantas, Rumah Belajar Ume Halan, dan perwakilan Pemerintah Daerah serta Kementerian Agama.

Sidang Wilayah PGIW NTT 2025 turut dihadiri oleh Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, Ketua DPRD NTT, Emi Nomleni, Uskup Keuskupan Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, Pr., Sekretaris Umum Lembaga Alkitab Indonesia (LAI), Dr. Sigit Triyono, serta perwakilan gereja-gereja anggota PGI dan mitra PGI Wilayah NTT.

Acara pembukaan diawali dengan ibadah yang berlangsung khidmat dan penuh sukacita, dilanjutkan dengan kegiatan serimonial lainnya.

Baca juga: Majelis Pekerja Harian PGIW NTT Minta Hakim Beri Putusan Bijaksana dan Takut Tuhan

Dalam sambutannya, Ketua Umum PGIW NTT, Pdt. Mery Kolimon, menyampaikan rasa syukur dan sukacitanya karena sidang wilayah kali ini dihadiri oleh hampir seluruh gereja anggota. 

"Ini kali pertama kita berjumpa dalam jumlah yang cukup lengkap. Sampai tadi malam, dari 20 gereja anggota, ada 15 gereja yang mengirimkan kredensi utusan untuk sidang ini, dan sebanyak 19 gereja anggota hadir," ungkapnya.

Pdt. Mery mengajak seluruh peserta untuk memanfaatkan dua hari persidangan ini sebagai waktu untuk mengikhtiarkan refleksi dan evaluasi yang jujur terhadap keadaan relasi antaranggota gereja dalam tubuh Kristus, serta menegaskan kembali relevansi gereja-gereja di NTT bagi masyarakat dan dunia yang dikasihi Tuhan.

"Kami bersyukur karena persidangan ini menunjukkan komitmen kita untuk bersama-sama berjalan menuju Kerajaan Allah. Tugas gereja ialah menyalakan api harapan, iman, dan cinta kasih," ujarnya.

Wakil Sekretaris Umum PGI, Pdt. Lenta Erni Simbolan, yang hadir mewakili Majelis Pekerja Harian (MPH) PGI dari Jakarta, dalam sambutannya mengatakan bahwa PGI Wilayah adalah alat kelengkapan PGI yang berperan mempererat persekutuan antar gereja di tingkat daerah. 

Ia menegaskan bahwa sidang wilayah bukan sekadar agenda organisasi lima tahunan, tetapi ruang perjumpaan bagi seluruh gereja anggota untuk memperdalam panggilan pelayanan bersama. 

"Sidang ini juga menjadi ruang evaluasi dan penegasan panggilan kita bersama. Dalam lima tahun, kita telah berjalan bersama menabur benih pelayanan dan menjaga bara gerakan eukumene yang terus menyala," katanya.

Ia menyampaikan apresiasi kepada PGIW NTT karena telah menjaga semangat gerakan oikumenis dengan baik. 

"Kami dari MPH PGI mengapresiasi MPH PGIW NTT yang telah menjaga gerak eukumene dan menjadikannya bukan sekadar wacana, tetapi wajah nyata di tengah masyarakat," ujar Pdt. Erni. 

Ia menambahkan bahwa sidang ini juga menjadi momentum untuk memilih pimpinan PGIW NTT periode 2025-2030 serta merancang arah pelayanan lima tahun ke depan. 

"Kami berdoa semoga Tuhan memilih para pimpinan yang berhikmat, peduli terhadap ekologi, dan mampu merangkul seluruh gereja yang ada di NTT," tambahnya.

Sementara itu, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan dukungan pemerintah daerah terhadap peran gereja-gereja di NTT yang selama ini telah menjadi mitra dalam pembangunan sosial, moral, dan ekonomi masyarakat. 

Ia menegaskan bahwa bulan Oktober merupakan waktu istimewa bagi banyak gereja, termasuk GMIT yang memperingati Bulan Keluarga, serta Gereja Katolik yang merayakan Bulan Rosario. 

"Bulan ini menjadi bulan yang baik untuk kita meneguhkan bersama satu rumpun rumah Indonesia yang ada di NTT," ungkap Gubernur Melki.

Ia menambahkan, pemerintah daerah sejak awal mendukung pertemuan ini karena peran PGIW NTT sangat penting dalam memperkuat kerja sama antara gereja dan pemerintah di berbagai bidang. 

Gubernur Melki juga mencontohkan inisiatif gereja dalam mendukung program pemberdayaan ekonomi masyarakat. 

"Saya senang sekali ketika kami mendorong NTT MART, justru gereja yang pertama melangkah adalah GMIT dengan GG MART, yang menjadi wadah untuk program One Village One Product. Dalam konteks gereja, ini bisa menjadi One Church One Product. Saya berharap gereja-gereja lain juga dapat melakukan hal serupa," ujarnya.

Sidang Wilayah PGIW NTT 2025 juga menghadirkan Pleno I Pembahasan Tema dengan menghadirkan pembicara nasional dan daerah. Dari pengurus PGI hadir membawakan topik "Ecclesia Domestica sebagai Tugas Gereja-Gereja di Indonesia dalam Semangat Warisan 1700 Tahun Konsili Nicea".

Sementara Uskup Agung Kupang, Mgr. Hironimus Pakaenoni, Pr., membawakan materi "Ecclesia Domestica dan Tugas Gereja-Gereja di NTT," sedangkan Zerlinda Ch. A. Sanam, S.Psi., M.Psi., Psikolog, menyampaikan paparan bertema "Kesehatan Mental Generasi Muda dalam Ecclesia Domestica". (rey)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved