Opini

Opini: Menalar Makan Bergizi Gratis 

Program makan bergizi gratis bukanlah program baru di Indonesia tetapi sudah ada sejak zaman Orde Baru. 

|
Editor: Dion DB Putra
DOKUMENTASI PRIBADI JONDRY SIKI
Jondry Siki 

Orang tua jauh lebih memahami kondisi kesehatan dan makanan yang disukai oleh anak-anaknya. 

Maka sangatlah tepat jika program ini langsung diolah oleh orang tua sehingga tidak terjadi hal-hal yang membuat anak-anak keracunan.

Mereka yang keracunan karena makan bergizi gratis ini tidak tahu menahu bagaimana proses pengolahannya apakah sesuai dengan standar kesehatan atau asal-asalan saja yang penting bisa disalurkan kepada anak-anak di sekolah. 

Pekerjaan asal jadi ini merupakan salah satu habitus buruk di negeri ini di mana tidak memperhatikan mutu makanan yang disediakan tapi sekadar mengejar target semata agar cepat selesai. 

Benar bahwa dengan adanya program ini banyak lapangan pekerjaan tercipta namun jika itu yang dipikirkan akan membahayakan  kesehatan anak-anak.  

Semoga mereka yang mengelola program ini lebih mengutamakan kehigenisan daripada mengejar target. 

Besar harapan bahwa program ini tidak membawa petaka baru dengan terciptanya lahan korupsi yang baru. 

Semoga pemerintah lebih bijaksana dalam menangani program makan bergizi gratis ini agar tidak lagi ada siswa yang keracunan dan tidak ada tersangka-tersangka baru kasus korupsi dari program makan bergizi gratis. 

Corruptissima Re Publica, Plurimae Leges “Semakin korup sebuah negara, semakin banyak aturan hukumnya” ( Cornelius Tacitus). (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News 

 

 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved