Politisi PAN itu meminta masyarakat agar mematuhi imbauan dari Pemerintah mengenai pencegahan malaria. Dengan begitu, penanggulangan malaria bisa tercapai secara optimal.
Dia mengaku, DPRD sendiri khususnya di Komisi V telah memberi dukungan anggaran kepada Pemerintah dalam penanganan penyakit menular, salah satunya malaria.
Komitmen
Gubernur NTT Melki Laka Lena, menegaskan komitmen pemerintah provinsi untuk memperkuat layanan kesehatan masyarakat, terutama melalui peran puskesmas.
Dia berkata, masalah kesehatan sebagai salah satu prioritas pembangunan di NTT. Menurutnya, puskesmas harus menjadi garda terdepan dalam menekan angka stunting dan mengendalikan penyakit menular.
“Melalui kerja keras bersama, berbagai program telah dijalankan. Mulai dari pelatihan tenaga kesehatan dan kader posyandu, kampanye kesehatan, hingga keterlibatan lembaga keagamaan, institusi pendidikan, dan organisasi profesi kesehatan,” katanya.
Ia menyebut, hingga Mei 2025, sudah ada 2.640 tenaga kesehatan yang dilatih, terdiri dari 2.200 laki-laki dan 450 perempuan. Selain itu, program pembinaan masyarakat 1.000 hari kehidupan pertama telah meluluskan 6.323 tenaga, sehingga total tenaga yang dihasilkan kurang lebih 10.000 orang.
NTT sendiri memiliki 441 puskesmas dan 62 rumah sakit. Namun, tantangan kesehatan masih besar, termasuk tingginya angka malaria, TBC, DBD, rabies, serta kasus kematian ibu dan bayi. Untuk itu, pemerintah mengambil langkah-langkah strategis.
Melki mengatakan, kampanye kesehatan juga dilakukan melalui media massa, termasuk TV, radio, agar pesan pencegahan penyakit dan pentingnya layanan kesehatan dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat.
“Upaya ini adalah fondasi untuk menyiapkan generasi NTT yang lebih sehat, produktif, dan berdaya saing di masa depan,” katanya
Menurut Gubernur, langkah-langkah ini bukan hanya soal menambah jumlah tenaga kesehatan, tetapi juga memastikan kualitas pelayanan benar-benar meningkat. (fan)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS