Ngada Terkini

Mahasiswa Stiper Flores Bajawa Didorong Berpikir Kritis dan Berliterasi Digital Tangguh

Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HOMILI- Ketua Yasukda Ngada RD Silverius Betu saat memimpin misa Pembukaan Tahun Akademik di Kampus C Stiper Flores Bajawa, Sabtu 23 Agustus 2025.

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM,Charles Abar

POS-KUPANG.COM,BAJAWA- Ketua Yasukda Ngada RD Silverius Betu mendorong mahasiswa Stiper Flores Bajawa menjadi agen perubahan dengan mengasah kemampuan berpikir kritis dan memiliki literasi digital yang tangguh.

Hal itu Romo Silverius sampaikan dalam homili perayaan Ekaristi Pembukaan tahun akademik 2025/2016 Stiper Flores Bajawa, di Kampus C, Turekisa, Kabupaten Ngada, Sabtu 23 Agustus 2025.

Ia mengatakan, ditengah perkembangan teknologi tak terbendung  mahasiswa atau generasi muda menjadi sebuah kewajiban untuk berpikir kritis dan meningkatkan literasi digital.

Ia menyebut salah satu kecanggihan teknologi saat ini yang tidak bisa dipungkiri adalah  Artifcial Intelligence atau AI.

Ia juga mendorong mahasiswa agar terus berinovasi melalui pengalaman praktis serta meningkatkan kemandirian agar menjadi generasi yang tangguh.

Baca juga: Tingkatkan Nilai Tambah Sumber Daya Lokal, Sinergi ITB dan STIPER Flores Bajawa 

Menurut Imam Keuskupan Agung Ende itu, perkembangan teknologi justru sangat membantu proses akademik ketika gunakan dengan bijaksana.

Teknologi merupakan salah satu instrumen menunjang dalam keberhasilan akademik.

“Digital bulan untuk pamer dan bergaya, pamer yang ada isinya, literasi digital yang menunjang perkuliahan,” ungkap Romo Sil.

Meskipun dengan kecanggihan teknologi hari ini , Romo Sil tetap  menekankan agar mahasiswa berlatih untuk berpikir mendalam dengan melatih kemampuan analisis.

Ia mengharapkan agar Jauhi mental-mental instan dalam melahirkan karya-karya Ilmiah.

Baca juga: ITB dan Stiper Flores Bajawa Tingkatkan Nilai Tambah Sumber Daya Lokal di Kabupaten Ngada

Dilain itu Ia mendorong mahasiswa untuk mengasah kemampuan berkomunikasi, menulis dan mendengar secara efektif untuk membangun hubungan yang kuat yang membawa dampak positif.

“Kemampuan berpikir itu harus diasah. Kemampuan berbicara yang baik banyak dengar,” ungkapnya.

Selain kecakapan digital, mahasiswa perlu menyadari hakekatnya sebagai agen perubahan dengan kemampuan memecahkan masalah.

Mahasiswa harus hadir sebagai solusi bukan sumber masalah.

Mahasiswa sebagai agen perubahan juga didorong untuk berpikir kritis dan memiliki kemampuan  memecahkan masalah.

“Berpikir kritis bukan berarti menjadi sumber masalah tetapi menjadi bagian dari solusi atas permasalahan yang ada. Mahasiswa jangan jadi sumber masalah tetapi menjadi solusi, “ imbuhnya.

Baca juga: 40 Mahasiswa Stiper Flores Bajawa Gabung Peserta dari 30 Kampus KKNT di Riung

Adapun perayaan ekaristi Kudus ini berlangsung dengan penuh hikmat. Hal ini sebagai langkah awal dalam mengarungi tahun akademik 2025/2026 bagi mahasiswa baru Stiper Flores Bajawa.

Sesuai dengan tema yang diangkat, Stiper Flores Bajawa diharapkan menjadi  mahasiswa tangguh dan berdampak bagi perkembangan pertanian di Indonesia.

Perayaan ini dihadiri oleh para imam, Wakil Bupati Ngada Bernadinus Dhey Ngebu, para pendiri STIPER Flores Bajawa, Minta BUMN, para Dosen, Mahasiswa dan Pegawai.(*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

Berita Terkini