Opini

Opini: Selamat Datang Menko AHY ke Sumba Timur NTT

Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Benny K Harman

Banyak warga harus berjalan berkilometer hanya untuk mendapatkan air bersih dari sungai atau sumber mata air alami.

Ketiga, Pertanian dan Pangan. Sebagian besar masyarakat NTT menggantungkan hidup pada pertanian tradisional dengan peralatan seadanya. 

Keterbatasan irigasi dan teknologi menyebabkan produktivitas mereka rendah, sehingga ketahanan pangan rapuh. 

Sebagai akibat dari rendahnya penguasaan teknologi dan alat pertanian, maka sistem pertanian masyarakat NTT sangat bergantung pada kemurahan alam. 

Namun sekarang alam pun tidak lagi bersahabat akibat musim hujan bergantian dengan kemarau yang tidak menentu. Tidak teratur lagi kapan hujan turun dan kapan mulai kemarau. Kadang udara panas datang dengan ekstrem sekali. 

Laut pun tidak bersahabat. Para nelayan tradisional tidak bisa lagi prediksi kapan ombak datang dan kapan tidak. Belum lagi pupuk untuk petani yang tidak pasti kapan waktunya tiba. 

Pupuk subsidi yang disiapkan pemerintah seringkali tidak menentu. Akses petani untuk mendapatkan pupuk sangat terbatas. Sudah pupuk langka, kadang juga ia baru tiba setelah musim tanam selesai. 

Keempat, masalah Pendidikan dan Kesehatan. Akses pendidikan bermutu dan fasilitas kesehatan yang memadai juga masih terbatas, terutama di daerah-daerah pedalaman. 

Indeks pembangunan manusia (IPM) NTT masih di bawah rata-rata nasional. Itu fakta apa adanya. 

Melihat empat persoalan besar di atas, kunjungan Menko Infrastruktur ke Sumba Timur memiliki makna dan pesan sangat strategis; pertama: kunjungan tersebut harus dibaca bahwa negara peduli dan benar-benar mau hadir secara nyata di tengah masyarakat. 

Warga NTT ingin merasakan bahwa pemerintah pusat hadir, peduli, dan mau mendengar suara rakyatnya. Itu yang dilakukan Menko AHY. 

Meet the people adalam sesuatu yang must agar apa yang dilakukan pemerintah dan apa yang menjadi harapan rakyat tidak disconnected, alias tidak nyambung. 

Meet the people bukan sekadar metode tapi ia adalah wujud dari pergeseran paradigma pembangunan yang serba top down ke paradigma pembangunan yang lebih bersifat bottom up. Pembangunan harus mulai dari pinggir, kata Presiden Prabowo.

Kedua, kehadiran Menko Infrastruktur di Sumba Timur bisa juga dilihat sebagai wujud dari keseriusan komitmen pusat untuk membangun infrastruktur dasar. 

Kondisi Sumba Timur seperti diuraikan adalah potret NTT keseluruhan. Jalan, air bersih, listrik, dan telekomunikasi harus menjadi prioritas utama. Tanpa itu, mustahil pembangunan sektor lain bisa maju.

Halaman
1234

Berita Terkini