Tak berselang lama tepatnya Senin (28/7/2025) pagi, Prada Lucky Namo kembali mendatangi rumah Ibu Iren dengan kondisi badan luka-luka.
"Waktu itu memang sudah ada luka-luka di belakangnya, ada luka lebam terus ada bekas goresan di belakang tapi ada luka lebamnya di lengan, di paha, paha atas itu, kalau dilihat itu luka baru semua," ungkap Ibu Iren.
Pada saat itu, almarhum Prada Lucky Namo sempat meminjam handphone milik Ibu Iren untuk melakukan panggilan video call bersama ibu kandungnya yang berada di Kupang. Ibu Iren mengaku tidak mengetahui pembicaraan ibu dan anak itu karena pada saat menelpon ibunya, Prada Lucky berada di kamar.
Saat sedang menelpon ibu kandungnya, beberapa rekan Prada Lucky Namo yang jumlahnya kurang lebih sepuluh orang datang menjemput Prada Lucky. Namun, oleh Ibu Iren tidak diberikan izin karena menurut Ibu Iren, salah satu seniornya Prada Lucky meminta Ibu Iren menahan almarhum untuk tetap tinggal sementara waktu di rumah Ibu Iren.
"Jadi saya belum sempat kasih izin untuk pulang, waktu itu mereka agak lumayan banyak mungkin kurang lebih 10 orang, temannya yang satu itu sempat bilang tidak apa-apa, dia hanya ditugaskan untuk jaga Lucky tapi dia mengerti, dia tunggu sampai senior-seniornya yang lain datang, saya kasih makan siang lagi Lucky terus kasih lagi obat terus mereka bawa pulang lagi ke batalyon hari itu juga, setelah itu saya sudah tidak tahu lagi kabarnya Lucky seperti apa," terang Ibu Iren.
Ia bahkan tidak mengetahui Prada Lucky bersama satu orang rekannya sempat dilarikan ke Puskesmas Danga pada Sabtu (2/8/2025) pagi. Hingga pada Senin (4/8/2025), Ibu Iren mendapat kabar dari ibu kandung Prada Lucky bahwa anaknya sudah dirawat di RSUD Aeramo.
"Hari Senin malam tanggal 4 Agustus itu, saya sempat kunjung dia, masih sempat suap dia makan, dia makan waktu saya suap itu, hanya waktu itu dia sempat bisik ke saya bilang "Mama jangan pulang, mama jaga Lucky e" tapi karena disitu kan ada dia punya teman-teman yang jaga, kita sipil kan tidak berani untuk jaga mereka jadi saya pulang, teman-temannya waktu itu tiga orang yang jaga tapi mereka satu letting, dia punya senior-senior tidak ada," tutur Ibu Iren.
Pada saat menjenguk Prada Lucky, Ibu Iren mengaku kondisi almarhum Prada Lucky sudah menurun, lemas tetapi masih bisa berkomunikasi. Beberapa saat setelah pulang menjenguk anak angkatnya di RSUD Aeramo, Ibu Iren lagi-lagi mendapat kabar dari ibu kandung Prada Lucky bahwa Prada Lucky sudah dipindahkan ke ruang ICU.
Maka, keesokan harinya, Selasa (5/8/2025) pagi, Ibu Iren kembali menjenguk Prada Lucky di ruang ICU RSUD Aeramo. Sayangnya, kondisi Prada Lucky sudah dalam keadaan koma.
"Dari Selasa pagi sampai Lucky hembuskan nafas terakhir itu saya dengan mama kandungnya di ruang ICU," ujar Ibu Iren sedih.
Sakit, sedih, kehilangan dan belum bisa menerima kenyataan. Itulah yang dirasakan Ibu Iren. Meski belum lama menjadi ibu asuh Prada Lucky Namo tetapi di mata ibu Iren, sosok Prada Lucky adalah anak yang baik dan sopan.
"Datang ke rumah walaupun baru satu kali tapi dia bantu masak, cuci piring, dia tidak merasa dia orang lain, dia baru datang tapi dia merasa sudah jadi anggota keluarga kami, saya rasa kehilangan sekali karena saya menyaksikan sendiri dia hembuskan nafas terakhir, mau dibilang, tidak bisa diterima tapi mau bagaimana, itu kehendak Tuhan," ujar Ibu Iren dengan nada sedih. (bet)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS