Opini

Opini: Stunting Itu Tak Terlihat Tapi Menghancurkan NTT

Editor: Dion DB Putra
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jermi Haning

Kalau kita sungguh-sungguh ingin memutus kemiskinan antargenerasi, maka seluruh perhatian dan anggaran harus dipusatkan pada masa emas ini.

Apa yang bisa kita lakukan?

  1. Bantu ibu hamil dan bayi dengan pangan bergizi seperti telur, ikan, dan susu, bukan sekadar imbauan.
  2. Aktifkan Posyandu sebagai pusat edukasi keluarga muda, bukan hanya timbang berat badan.
  3. Libatkan tokoh adat dan agama untuk meluruskan keyakinan dan tradisi keliru soal pemberian makanan bayi.
  4. Arahkan Dana Desa dan APBD ke gizi anak dan ibu hamil. Jalan bisa dibangun kemudian, tapi otak anak tidak bisa menunggu.

Jangan Bangun Masa Depan dari Reruntuhan

Stunting tidak berteriak. Ia tidak kelihatan. Tapi begitu anak-anak kita dewasa, dampaknya muncul: kecerdasan rendah, penghasilan rendah, dan kualitas hidup rendah.

Jika kita gagal mencegah stunting sebelum usia dua tahun, maka yang kita bangun bukan masa depan, tapi penyesalan jangka panjang. Jangan tunggu lagi. Fokuslah pada 1000 HPK — sebelum semua benar-benar terlambat. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News

 

 

Berita Terkini