Oleh: Viktorius P. Feka
Dosen di Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Citra Bangsa, Kupang, NTT
POS-KUPANG.COM - Teknologi berkembang begitu pesat dari waktu ke waktu. Selalu saja ada inovasi.
Setiap saat muncul teknologi terbaru super canggih. Salah satu yang lagi booming saat ini adalah artificial intelligence (AI)/kecerdasan buatan.
Ada begitu banyak produk/tipe AI yang ditawarkan untuk membantu pekerjaan manusia, baik AI gratis maupun berbayar.
Satu di antaranya yang digunakan adalah AI ChatGPT. AI jenis ini paling populer digunakan, misalnya untuk mencari dan membuat materi ajar, menerjemahkan, merevisi tulisan atau tata bahasa, bahkan menulis.
Pokoknya tentang menulis. Menulis apa saja bisa langsung ditanyakan ke ChatGPT, lantas ia akan membantu menulis.
Bahkan, di dunia akademik pun, ChatGPT dipakai untuk membantu menganalisis data, menulis artikel dalam berbagai genre. Pekerjaan manusia menjadi semakin enteng.
Tinggal masukkan topik apa yang mau ditulis, ChatGPT memenuhinya dalam hitungan detik.
Mau menulis topik apa saja dalam bidang apa saja, walau tak sesuai dengan bidang keahlian, ia menjawabnya dengan lekas. Pendeknya, AI ChatGPT hadir sebagai pencipta tulisan.
Manusia tak lagi menguras pikiran untuk menulis dengan kehadiran AI ChatGPT. Hanya memasukkan topik yang diinginkan, lalu ia menyediakannya. Di sinilah muncullah AI ChatGPT sebagai dominator atas manusia.
Kepenguasaannya mengerdilkan kritisisme atau daya berpikir kritis (critical thinking) manusia manakala tak digunakan secara bijak.
Manakala AI dimanfaatkan sebagai penulis utama, saat itu pula jatuhlah manusia ke dalam jurang keogahan berpikir kritis. Daya berpikir kritis terkebiri oleh instanisme AI.
Meminta AI menyediakan data tanpa mengonfirmasi validitas mengakibatkan penyebaran kebohongan (hoaks) berkedok data ilmiah.
Manakala AI diminta untuk menyediakan referensi tanpa verifikasi, di situlah manipulasi/rekayasa data tercipta.
Di dunia perguruan tinggi, penggunaan AI semakin merebak. Ia digunakan untuk membantu menulis artikel, skripsi, tesis, disertasi, buku, dan lainnya. Mereka yang mahir menggunakan AI akan terlihat produktif menulis.