Transformasi pertanian lahan kering di wilayah NTT melalui IoT bukan sekadar urusan perangkat keras saja, tetapi lebih jauh, tentang bagaimana membangun jembatan antara pengetahuan, teknologi, dan komunitas petani. Dalam konteks ini, lembaga-lembaga pendidikan tinggi (vokasi maupun akademik), sangat berperan penting sebagai motor utama perubahan.
Agar transformasi ini berhasil, pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan di wilayah NTT perlumeningkatkan pengembangan infrastruktur digital di pedesaan, mendukung pembaruan kurikulum-kurikulum di perguruan tinggi (teknik dan pertanian), termasuk ikut mendukung kegiatan-kegiatan riset terapan, pengabdian masyarakat dan penerapan inovasi. Dan yang tidak kalah penting adalah terus membantu upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia dan literasi teknologi di kalangan petani.
Dengan kolaborasi yang kuat antara akademisi, pemerintah, petani, dan sektor swasta, NTT memiliki peluang besar menjadi role modeldalam penerapan pertanian cerdas berbasis teknologi di wilayah beriklim kering. *
Oleh : Dr. Ir. Folkes E Laumal, S.T., M.T.
Dosen pada Departemen Teknik Elektro-Politeknik Negeri Kupang
Bidang keahlian: Kontrol dan Otomasi Cerdas berbasis Internet of Things
Email: folkeslaumal76@gmail.com
Baca berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE.NEWS