Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon
POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Pemimpin Cabang Bulog Atambua, Yermi Djami mengatakan sebagai salah satu perusahaan milik negara, saat ini mereka fokus untuk melaksanakan program yang dicanangkan pemerintah pusat yakni Swasembada Pangan.
Beras yang dibeli dari petani akan dikembalikan kepada masyarakat melalui program-program yang digagas pemerintah pusat melalui bantuan pangan, SPHP dan bantuan lainnya.
"Dan di Kabupaten TTU juga kita melayani beras jatah untuk ASN," ungkapnya, Rabu, 28 Mei 2025
Sesuai dengan aturan badan pangan terbaru, kriteria beras yang diterima Bulog putih patahnya yakni 25 persen. Selain itu, kadar air maksimal 14 persen serta Derajat Sosoh 95 persen.
Mengenai beras milik BUMDES Tuatoo Jaya, Desa Oekopa, Kecamatan Biboki Tanpah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang mana kondisi beras patah-patah maka sulit diterima. Pasalnya, ketika dikembalikan ke masyarakat, Bulog akan menerima komplain.
Meskipun demikian, Bulog Cabang Atambua bersama tim akan turun ke lapangan untuk melihat langsung kondisi beras tersebut.
Pria yang akrab disapa Ryan ini menerangkan, secara khusus di Bulog Cabang Atambua untuk sementara waktu mereka menerima dalam bentuk beras dari petani. Apabila menerima gabah sekalipun, mereka langsung melakukan penggilingan.
Baca juga: Dukung Keberlanjutan UMKM Lokal, Kapolres TTU Kunjungi Kelompok Tenun Manukakae di Letmafo Timur
"Sehingga saat masuk ke gudang Bulog itu dalam bentuk beras," ucapnya.
Sementara fasilitas penggilingan di wilayah kerja Bulog Cabang Atambua belum sesuai standar yang ditetapkan. Karena, penggilingan yang dikerjasamakan untuk pengolahan gabah harus memiliki lantai jemur dan sejumlah kriteria lainnya.
Kapasitas penggilingan mesti sesuai standar 5 ton sampai 10 ton per hari. Sementara rata-rata kapasitas penggilingan di wilayah kerja Bulog Cabang Atambua hanya berkisar 1 ton per hari.
Standard-standar tersebut yang menyebabkan Bulog Cabang Atambua cukup kesulitan. Secara khusus di Kabupaten TTU, ada sebuah penggilingan di wilayah Desa Humusu Wini yang kapasitas penggilingan mencapai standar namun, saat ini mesin lokasi penggilingan itu mengalami kerusakan.
Apabila gabah dibeli dari petani, Bulog kemudian memasukkan ke penggilingan dan diantar ke gudang. Mitra penggilingan yang mengantar beras ke gudang. (bbr)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS