Timor Tengah Selatan Terkini

Gerakan Sekolah Menulis Buku dari Nyalanesia, Lima Sekolah di TTS Telah Menghasilkan Karya

Editor: Adiana Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

HASILKAN 5 BUKU - Penggerak literasi Nyalanesia daerah di TTS, Lefinus Asbanu S. Pd, memegang buku karya SMAN I Amanuban Timur.

Laporan reporter POS-KUPANG. COM, Maria Vianey Gunu Gokok

POS-KUPANG.COM, SOE- Gerakan Sekolah Menulis Buku (GSMB) yang diinisiasikan oleh PT. Nyalanesia melalui penggerak literasi daerah khususnya Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS) telah menghasilkan lima buku. 

Penggerak literasi Nyalanesia daerah di TTS, Lefinus Asbanu S. Pd, yang juga seorang jurnalis SekolahTimur.com, menyebutkan program GSMB ini berangkat dari ketidaktersediaan wadah literasi bagi guru maupun siswa di daerah. 

"Selama ini berbicara tentang literasi, kita bingung mulai dari mana. Tetapi kemudian sudah ada wadah literasi melalui Nyalanesia, yakni mendampingi sampai menghasilkan karya berupa buku antologi puisi, cerpen, esai bagi guru dan peserta didik," jelasnya. 

Lefinus melanjutkan giat literasi perlu ada tindak lanjut. Ketika upaya mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap bahan bacaan melalui reading camp yang telah berhasil, maka guru dan peserta didik perlu media untuk menuangkan ide yang mereka melalui tulisan. 

Baca juga: 40 KK Terpaksa Mengungsi Akibat Bencana Longsor di Desa Oeleu, Kecamatan Toianas, TTS NTT

"Oleh karena itu, melalui gerakan ini kita bisa membantu sekolah untuk menghasilkan suatu hasil literasi yaitu dengan buku, walaupun masih ada kurang-kurang tetapi kita bersyukur karena sekolah sudah membuka ruang untuk anak-anak menulis dan berkarya," jelasnya. 

Lima sekolah di TTS yang telah mampu menghasilkan buku, yaitu SMP Negeri I Mollo Utara, SMP Sayap Nefotes, SMA Negeri I Amanuban Timur, SMK Negeri II Soe dan SMK Kolbano.

"Di tahun 2025 ini, sudah ada 12 sekolah yang tertarik dan bergabung dalam program GSMB ini. Tentu saya selalu penggerak literasi daerah dari Nyalanesia khusus di TTS mengapresiasi ini," tambahnya. 

Ia berharap ada dukungan dari pengambil kebijakan, agar dapat bergerak bersama dalam peningkatan literasi di TTS. 

"Karena memang selama ini, jujur baru bergerak sendiri. Tetapi ada beberapa sekolah yang menyambut baik. Tentu ini perlu didorong sehingga kabupaten kita ini dapat mengejar ketertinggalan terkuat literasi ini," ungkap Lefinus. 

Lefinus juga sebagai bagian dari  Yaspensi (Yayasan Pustaka Pensi Indonesia). Sebuah yayasan pemerhati literasi. 

Baca juga: Wakil Ketua DPRD TTS Sebut Bendungan Temef Berpotensi Tingkatkan PAD

Dimana pada (27-29/4/2025) lalu, Lefinus bersama yayasan berkolaborasi dengan Dinas P dan K Provinsi NTT dan MKKS SMA/SMK Sederajat di Kabupaten TTS, menggelar Festival Literasi Sastra Daerah. 

Festival ini ditutup dengan pencatatan rekor MURI. Dimana dilaksanakannya pembacaan puisi tiga bahasa (Inggris, Dawan dan Indonesia) oleh 10.000 siswa siswi di Lapangan Puspemnas Kota, Soe, pada (29/4/2025) lalu. 

Lefinus juga telah memberikan rancangan program tahun 2025, yang akan ia audensikan dengan pemerintah, tentu terkait peningkatan literasi. Ia berharap upayanya dapat memberikan kontribusi terkait peningkatan literasi daerah ini. (any) 

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS


 

Berita Terkini