Guru Matematika Lecehkan Siswi

Guru Honor Matematika di Sumtim Lakukan Pelecehan terhadap Siswi Kelas 1 dengan Modus Baru

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RAMBU - Direktris Sabana Sumba, Rambu Dai Mami, bersama korban DK, usai diperiksa di Polres Sumtim, Kamis (8/5/2025).

Bermula dari tanggal 9 April 2025, ada akun palsu memposting foto DK dengan pacar dan teman-temannya. Lalu postingan ini dilihat oleh YN, kakak dari DK.

"DK kemudian dimarahi dan dipukul. Orangtua DK juga memarahinya dan menyita HP milik DK. DK adalah anak keempat dari lima bersaudara. Empat saudaranya yang lain adalah laki-laki," kata Rambu, yang mendampingi DK saat diwawancarai Pos Kupang. 

Pasca dimarahi itu, korban DK lebih banyak diam dan hanya menyendiri di kamar.

Pada tanggal 10 April pelaku Ast datang ke rumah korban DK dan bersama keluarga korban DK menyanyi karoeke dan sampai jam 11 malam lalu pelaku pamit pulang.

Baca juga: Kronologis 2 versi Dugaan Pelecehan Oknum Satlantas Polresta Kupang ke Siswi SMA

Korban DK saat itu tidur bersama adiknya RK. Pada tanggal 11 April 2025 sekitar jam 04.00 Wita, pelaku Ast datang ke rumah korban DK dan langsung masuk ke kamar korban DK.

Di kamar itu pelaku Ast memaksa korban DK untuk melayaninya. Saat itu korban DK hendak berteriak namun pelaku Ast menutup mulutnya. 

“Rumah tidak dikunci karena memang pada umumnya rumah di kampung itu tidak dikunci. Kamar juga tidak ada pintu dan pelaku memang sering ke rumah itu karena masih berhubungan keluarga,” kata Rambu Dai Mami.

Rambu Dai Mami menambahkan, saat itu WI, kakak ipar korban DK bangun dan sepertinya merasakan ada yang tidak beres sehingga langsung mengecek ke kamar.

Dan WI melihat pelaku Ast ada di tempat tidur bersama korban DK. Pelaku Ast kaget melihat WI masuk ke kamar itu. Saat itu korban DK langsung keluar ke kamar mandi.

RAMBU - Direktris Sabana Sumba, Rambu Dai Mami (POS KUPANG/Rambu Dai Mami)

Sedangkan WI langsung menarik kain selimut yang masih dipakai pelaku Ast dan terjadi tarik menarik kain antara WI dan Pelaku.

Akhirnya saat kain terbuka, WI melihat pelaku belum mengenakan celana dan pelaku Ast langsung mengenakan celananya. 

Saat itu seiisi rumah DK langsung terbangun dan pergi ke tempat itu.

“Keluarga bertanya kepada pelaku apa yang pelaku lakukan terhadap DK. DK menjawab tidak buat apa-apa. Ditanya kenapa tidak pakai celana tadi, pelaku bilang celananya ngepres. Lalu pelaku minta maaf dan jalan pulang,” jelas Rambu.

Kemudian WI menanyakan kepada korban DK apa yang sebenarnya terjadi dan saat itulah baru korban DK berani menceritakan semua hal yang telah dilakukan pelaku terhadapnya selama ini.

Mereka langsung menelepon Hili, ke kakak sulung korban DK untuk datang dan kemudian menceritakan kejadian yang dialami korban DK.

Halaman
1234

Berita Terkini