Renungan Harian Kristen

Renungan Harian Kristen Minggu 4 Mei 2025, Yesus Membarui Praktek Budaya Yang Tidak Adil

Editor: Oby Lewanmeru
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN KRISTEN - Cover Renungan Harian Kristen edisi Mei 2025. RENUNGAN KRISTEN - Cover Renungan Harian Kristen edisi Mei 2025. Renungan Harian Kristen Sabtu (3/5/2025) dengan judul Merangkai Perbedaan.  

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Renungan Harian Kristen Minggu 4 Mei 2025 dengan judul Yesus Membarui Praktek Budaya Yang Tidak Adil.  

Kamu semua adalah tubuh Kristus dan kamu masing-masing adalah anggotanya.

Renungan Harian Kristen ini merujuk pada Kitab Yohanes 20:11-18.

Artikel ini dilansir dari buku Renungan Harian Suluh Injil, ditulis oleh anggota Komunitas Suluh Injil.

Renungan berdasarkan Alkitab dan ajaran iman Kristen, yang bersumber dari Alkitab - LAI Terjemahan Baru Edisi 2 (TB2).

Baca juga: Renungan Harian Kristen Sabtu 3 Mei 2025, Merangkai Perbedaan

POS-KUPANG.COM telah mendapat izin dari Pdt. Yudith A. Nunuhitu Follabessy, M.Si, anggota Tim Penyusun Renungan Harian Suluh Injil edisi Mei 2025.

Renungan Harian Bulan Mei 2025 ini mengusung tema Kebangkitan Yesus Membarui dan Memulihkan Budaya Saling Berbagi dan Merangkai Perbedaan.

Simak selengkapnya Renungan Harian Kristen:

Maria Magdalena, nama seorang perempuan yang sangat diberkati sebagai orang yang dipilih Allah ada di antara kaum perempuan yang turut serta dalam pelayanan para murid Yesus.

Dialah yang pertama kali melihat kubur Yesus kosong, dijumpai Yesus, dan membawa kabar kepada para murid tentang kebangkitan-Nya.

Mengapa Yesus memilih Maria Magdalena untuk menjadi saksi kebangkitan-Nya?

Baca juga: Renungan Harian Kristen Jumat 2 Mei 2025, Budaya Berbagi Hidup

Pertama, dalam budaya, seorang perempuan tidak boleh berbicara di depan umum, jika tidak diizinkan kaum laki-laki.

Tetapi Yesus memilih perempuan untuk berbicara dan bersaksi tentang Dia.

Menurut Injil Yohanes ada dua kali Maria Magdalena membawa kabar kepada para murid tentang kebangkitan Yesus.

Pertama kalinya ketika ia mendapati batu penutup kubur telah terbuka. Ia memberitakan hal itu kepada Simon Petrus dan para murid lainnya.

Ketika para murid pulang ke rumah, Maria tetap tinggal di kubur itu (20:1-11). Kedua kalinya, ketika Yesus datang menyapanya dan ia mengenal Yesus, lalu ia pergi kepada para murid dan menyampaikan perjumpaannya dengan Yesus.

Praktek budaya yang membatasi kaum perempuan di ruang publik, telah dibuka dengan lebar oleh Tuhan Yesus.

Ia mau kaum perempuan turut berperan bukan hanya di barisan belakang sebagai pendukung pelayanan, tetapi juga di barisan depan sebagai para pemberita kabar baik tentang Yesus Kristus.

Kedua, dari peran Maria Magdalena yang disediakan oleh Allah baginya, kita belajar bahwa jumlah perempuan memang banyak, namun suara perempuan terbatas, sedikit dan minoritas di tengah budaya maskulin.

Tetapi dari suara minoritas itulah Yesus Kristus menyatakan kebenaran-Nya bahwa Ia benarbenar Allah yang berkuasa dan bangkit dari kematian.

Di antara semua murid Yesus, Maria Magdalena adalah penginjil pertama tentang kebangkitan Yesus.

Maria Magdalena bukanlah sekedar metafora, melainkan pribadi yang nyata, sama seperti kita semua.

Hidupnya telah dibaharui dan dipulihkan oleh Yesus dengan pengampunan dan pengutusan membawa kabar injil.

Maka kita semua dapat mengalami pembaruan, pemulihan melalui pengampunan dosa. Kita semua dapat dipakai oleh Yesus untuk membawa kabar baik. Amin!

Tradisi dan budaya menciptakan label penggosip bagi kaum perempuan. Namun Yesus dan firman-Nya memilih dan mempercayakan Kabar baik kepada kaum perempuan. Manfaatkanlah dengan sebaiknya(*)

Komunitas Suluh Injil
Sekretariat : Jl. Seruni No. 8 Naikoten, Kota Kupang
Telp : +62 8113828074, +62 85239108328.
Email : bethseba0906@gmail.com.

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini