TTU Terkini

Longsor di Kelurahan Maubeli, BPBD Kabupaten TTU Sebut Telah Melakukan Survei dan Input Data 

Penulis: Dionisius Rebon
Editor: Oby Lewanmeru
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TERANCAM AMBRUK - Rumah warga RT 23 Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU, NTT yang terancam ambruk ke kali akibat longsor, Senin (7/4/2025)

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Tim Kaji Cepat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Timor Tengah Utara bersama Dinas PUPR Kabupaten TTU telah melakukan survei dan investigasi di lapangan perihal longsor yang melanda pemukiman warga di Bantaran Kali Tauf, Dalehi, RT 023, RW 002, Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten TTU, NTT.

Dalam survei tersebut, tim melakukan pengambilan data korban dan juga data titik longsor.

Demikian disampaikan Kepala BPBD Kabupaten TTU, Octho Nule saat diwawancarai POS-KUPANG.COM, Selasa, (8/4/2025).

Pemkab TTU melalui BPBD Kabupaten TTU akan mengalokasikan anggaran untuk pembangunan bronjong melalui Dana Alokasi Umum (DAU) jika hal ini memungkinkan.

 Jika tidak memungkinkan maka, pembangunan bronjong atau tembok penahan akan dialokasikan melalui dana siap pakai yang diusulkan kepada BNPB RI.

Baca juga: Korban Longsor di Kelurahan Maubeli TTU Belum Terima Bantuan

Dikatakan Octho, BPBD Kabupaten TTU juga telah mengimbau masyarakat yang bermukim di sekitar lokasi longsor untuk melakukan evakuasi.

Pasalnya lokasi tersebut berjarak sangat dekat dengan Daerah Aliran Sungai (DAS). Lokasi Bantaran Kali Tauf di Dalehi merupakan salah satu lokasi rawan longsor.

"Kemudian secara izin membangun itu kan tidak boleh. Mengingat cuaca sedang ekstrem, jadi kami imbau masyarakat untuk waspada dan selalu mengikuti perkembangan dari BMKG," ungkapnya.

Octho menyebut, BPBD Kabupaten TTU telah menyalurkan bantuan kepada korban tanah longsor di lokasi itu berupa beras. 

Ia mengakui bahwa, pengadaan sembako untuk korban bencana tahun 2025 ini sedang berjalan dan masih menanti realisasinya paling lambat awal Bulan April 2025.

Pengadaan tersebut sedang diusulkan dan diharapkan dalam beberapa hari ke depan segera direalisasikan. Saat ini logistik di gudang BPBD Kabupaten TTU sedang kosong.

Baca juga: Korban Longsor di Kelurahan Maubeli TTU Belum Terima Bantuan

"Mungkin satu dua hari ke depan ini pasti sudah ada bantuan berupa penyediaan logistik untuk meringankan beban mereka," ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, Ketua RT 23, RW 002, Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) bernama Mikhael Adu menyebut sebanyak 8 kepala keluarga yang terdampak bencana tanah longsor di RT tersebut belum pernah menerima bantuan pasca mengalami musibah. 1Pasca dilanda bencana longsor, mereka telah dikunjungi oleh BPBD Kabupaten TTU namun bantuan tak pernah mereka terima sebagai korban bencana.

"Waktu itu di Bantaran Kali (Tauf) ini (warga yang terdampak bencana) tidak terima bantuan. Tidak pernah ada," ujarnya saat ditemui POS-KUPANG.COM, Senin, 7 April 2025.

Mikhael juga menyebut, masyarakat hanya disarankan untuk segera melakukan evakuasi. Pasalnya, kondisi tanah longsor telah mencapai pondasi rumah.

Saat ditinjau langsung oleh BPBD Kabupaten TTU, kata Mikhael, warga hanya disuruh untuk mengungsi. Bantuan berupa sembako juga tidak pernah diterima masyarakat terdampak bencana.

Mikhael Adu mengatakan, bencana tanah longsor terjadi dengan tinggi sekitar 20 meter dan panjang sekitar 150 meter di bantaran kali itu. Enam kepala keluarga  mengungsi dan tinggal di kos-kosan maupun di rumah keluarga mereka. Pasalnya, rumah tempat mereka menetap tidak aman lagi untuk ditempati.

Baca juga: Pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Kabupaten TTU Menanti Petunjuk Pelaksanaan dari Kemenkop 

"Rumah ini bisa jatuh ke kali kalau hujan besar lagi," ujar Mikhael.

Informasi mengenai bencana longsor yang dialami masyarakat ini sudah disampaikan secara berjenjang ke Pemerintah Kelurahan Maubeli, Kecamatan Kota Kefamenanu dan BPBD Kabupaten TTU.

Pihak BPBD Kabupaten TTU telah melakukan peninjauan ke lokasi longsor tersebut pasca informasi ini disampaikan oleh Ketua RT 23 secara berjenjang.

"Tapi katanya ini jalur hijau jadi tidak bisa dapat bantuan. Jalur hijau ini maksudnya tidak bisa membangun di bantaran kali," ungkapnya.

Mikhael berharap pemerintah bisa membangun bronjong di sepanjang bantaran kali yang dekat dengan pemukiman warga. 

Pasalnya, apabila tidak dibangun bronjong, longsor bisa saja terjadi hingga ke ruas jalan Kefamenanu-Eban.

Di sisi lain, ruas jalan tersebut merupakan satu-satunya alternatif mobilitas warga Kota Kefamenanu ke Eban maupun sebaliknya. (bbr) 

 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini