Imbauan itu, kata Fahmi, berisi peserta tidak memakai atau membawa atribut, tidak melakukan kegiatan atau pertunjukan, melakukan segala sesuatu yang bersifat porno-aksi, pornografi, atau tarian aksi busana atau lirik lagu yang tidak sesuai dengan norma dan budaya bangsa Indonesia.
Larangan itu juga tidak mengandung unsur sara, ras, serta tidak berbau salah satu agama sesuai dengan surat izin keramaian yang telah diterbitkan Kepolisian Negara Republik Indonesia.
“Kami atas nama panitia penyelenggara Kupang Bertakbir 1446 Hijriyah/2025 Masehi, mohon maaf yang sebesar-besarnya,” kata Fahmi Assegaf.
Baca juga: Panitia Kupang Bertakbir Sampaikan Permohonan Maaf Terkait Bendera Palestina Saat Pawai Takbiran
Panitia juga menyampaikan terima kasih kepada tokoh pemuda lintas agama, lintas gereja dan ormas yang sudah mendukung rangkaian kegiatan tersebut.
Fahmi Assegaf juga meminta masyarakat untuk tidak terpancing dengan berbagai postingan provokasi yang ramai di media sosial.
“Berkaitan dengan kisruh atau ketidaksesuaian dalam pelaksanaan kegiatan pawai kemarin, kami mengimbau kepada masyarakat Kota Kupang, dan sekitarnya untuk tidak terprovokasi dengan berita atau postingan yang sedang beredar saat ini,” kata Fahmi Assegaf.
Baca juga: Berita Viral Berdebatan Panitia Pelaksana dan Suporter Liga 1 Saat Suporter Kibar Bendera Palestina
Fahmi Assegaf mengajak semua pihak untuk terus bergandengan tangan menjaga silahturahmi dan persaudaraan umat beragama, serta mewujudkan toleransi di Provinsi NTT.
“Kita tetap menjaga tali persaudaraan antar umat beragama, toleransi antar umat beragama di Kota Kupang dan sekitarnya. Mari bersama-sama kita wujudkan NTT sebagai Nusa Toleransi Terindah,” kata Fahmi Assegaf. (fan)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS