Kota Kupang Terkini

Pemkot Kupang Minta Masukan dan Saran untuk Kepemimpinan Chris - Serena 

Penulis: Irfan Hoi
Editor: Oby Lewanmeru
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DISKUSI PUBLIK - PWI NTT saat menggelar diskusi publik bertajuk Membedah dan Mengawal visi Ekonomi Kepala Daerah di NTT di Kantor Gubernur NTT dimoderatori Asher Rihi Tugu, Senin (24/3/2025).

Plt Bank NTT Yohanis Landu Praing memaparkan visi Bank NTT yakni sebagai Bank yang Kuat, Sehat dan Terpercaya. Misi Bank NTT adalah ingin menggali sumber potensi yang bisa dikembangkan bagi kesejahteraan masyarakat. 

"Ada tiga misi, dan dua Grand strategi menjadi tujuan kami kedepan. Yaitu bagaimana bisa menurunkan angka kemiskinan lewat program-program yang kita lakukan dan juga bagaimana bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi lewat sektor jasa yang kami lakukan," ujarnya. 

Bank NTT memiliki 220 kantor jaringan tersebar di seluruh wilayah NTT. Selain itu terdapat kanal yang dimiliki Bank NTT diantaranya M-banking, ATM, QRIS, CMS, 1.811 agen Lagu Pandai, 1.006 unit EDC dan 13.190 Dia Bisa yang dikhususkan bagi ibu-ibu rumah tangga, mahasiswa dan pelajar. 

Landu Praing mengatakan, total aset yang dihimpun perbankan sampai per tahun 2024 sebesar 64,1 miliar. Penyaluran kredit berada di angka 45, 3 miliar atau tumbuh 2,63 persen (YoY) dari tahun sebelumnya. 

Sedangkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) mengalami penurunan atau sebesar 38,8 miliar atau turun 0,33 persen (YoY) dari tahun 2023 sebesar 38,9 miliar. 

"Sehingga ini menyebabkan LDR di Nusa Tenggara Timur itu di 130 persen. Kalau kita lihat ini berarti ada 30 persen dana dari luar masuk di NTT. Sehingga LDR ini naik sebesar 130 persen," katanya. 

Sementara itu tantangan pembangunan di NTT, lanjut dia, seperti kemiskinan, pengangguran, stunting, ketahanan pangan, infrastruktur, sosial, pendidikan dan kesehatan. 

Kehadiran lembaga penyedia jasa keuangan seperti Bank NTT paling tidak bisa memberi bantuan pada bidan pembiayaan keuangan terhadap program pemerintah yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 

Sehingga harapan dari masing-masing pemerintah tiap daerah terkhusus peningkatan kesejahteraan, bisa terwujud. Namun, kata dia, perlu dilihat dari skema dan kolaborasi yang dilakukan. 

"Bank NTT tidak bisa sendiri untuk menjawab persoalan ekonomi di Nusa Tenggara Timur," kata Landu Praing. 

ia mengatakan, Bank NTT membutuhkan aktor lainnya menjawab tantangan pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan dan persoalan lainnya. 

Landu Praing mengungkit peran media dalam kacamata Pentahelix. Media massa bisa mengawal setiap langkah yang dilakukan oleh masing-masing pihak dalam Pentahelix itu seperti akademisi, pemerintah, perbankan dan lainnya. 

Dia menyampaikan, otoritas jasa keuangan terus melakukan pendampingan ke Bank NTT terkhusus pada finansial inklusi dan literasi keuangan. 

Berbagai potensi yang ada di NTT, dan dilanjutkan dengan pembiayaan dari perbankan maka akan menjawab persoalan kemiskinan dan pengentasan kemiskinan. 

Bank NTT, kata dia, telah menyiapkan enam misi yang akan memberikan dukungan bagi visi tiap Kepala Daerah di NTT. Dari layanan, pembiayaan usaha hingga pembiayaan  infrastruktur, Bank NTT menyiapkan itu. 

Halaman
1234

Berita Terkini