Kota Kupang Terkini

Pemkot Kupang Minta Masukan dan Saran untuk Kepemimpinan Chris - Serena 

Penulis: Irfan Hoi
Editor: Oby Lewanmeru
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DISKUSI PUBLIK - PWI NTT saat menggelar diskusi publik bertajuk Membedah dan Mengawal visi Ekonomi Kepala Daerah di NTT di Kantor Gubernur NTT dimoderatori Asher Rihi Tugu, Senin (24/3/2025).

"Karena pertanian itu kita sangat menggantungkan profil dari petani kita, mohon maaf, penduduk kita masih (ada) 50 persen dengan pendidikan berlatar belakang SD," katanya. 

Dari profil kemiskinan, juga didominasi oleh penduduk dengan pekerjaan dari pertanian. Pratyaksa mengatakan, kajian BI NTT bersama Kanwil BI Bali Nusra menemukan potensi yang bisa dikembangkan, seperti rumput laut. 

Rumput laut NTT, kata dia, menjadi nomor dua terbesar di Indonesia. Volume produksi per tahun di atas 1 juta ton dengan share 69 secara total untuk wilayah Bali - Nusra. 

Jumlah petani Bali - Nusra yang melakukan budidaya rumput laut adalah 60-an ribu dengan total produksi lebih dari 2 juta ton per tahun. Namun, ada tantangan dalam pengerjaan itu. 


Terdapat degradasi akibat penurunan kualitas bibit atau sekitar 14-16 generasi. Kemudian alih profesi petani rumput laut akibat harga yang tidak menentu. 

"Di NTT kita punya dua perusahaan rumput laut. Astil dan RKN. Astil milik pemerintah yang sepatunya pemerintah bisa memaksimalkan Astil sebagai perusahaan. Astil ini bergerak di Sumba Timur," katanya. 

Perusahaan milik pemerintah itu, kata dia, mampu memproduksi rumput laut 38 ton per bulan. Tapi, perusahaan ini belum bisa melakukan ekspor langsung. Perusahaan harus menjual ke perusahaan lainnya di Sulawesi. 

Berbeda dengan perusahaan swasta seperti RKN yang langsung melakukan ekspor. Menurut Pratyaksa faktor investasi yang harus didorong adalah sektor pertanian, khususnya rumput laut. 

Hal itu disebabkan produksi dan hilirisasi rumput laut yang dilakukan. Pola hilirisasi itu dilakukan dari rumput laut kering hingga berupa barang yang sudah diolah. Nilainya bahkan lebih dari ratusan ribu. 

"Astil ini belum ke tahap itu. Masih jual rumput laut kering," kata dia. 

Potensi investasi lainnya yang bisa dilakukan di NTT adalah pembangunan kampung perikanan dan dorongan dari pemerintah provinsi. Investasi terbuka itu, menurut dia perlu diperkenalkan ke para investor dalam dan luar negeri. 

"Potensi yang dimiliki tiap kabupaten/kota itu tentu bisa. Tentu yang diutamakan masih dengan program strategis dari pemerintah," kata Pratyaksa. 

Pratyaksa mengatakan, ketergantungan NTT dengan daerah lain memenuhi kebutuhan komoditi dalam daerah harus diperhatikan. Dari dalam daerah perlu melihat ini. 

Kajian BI ada telur, bawang, daging dan beras merupakan komoditi masih masuk dari luar NTT. Sementara program makan bergizi gratis (MBG) yang dijalankan turut membutuhkan empat komponen itu. 

Sehingga, perlu ada perhatian dan daya dorong lebih kuat mencapai kemandirian dalam daerah, sekaligus tetap menjaga ketersediaan bahan pangan untuk masyarakat luas. 

Halaman
1234

Berita Terkini