“TUHAN, kalau boleh jujur, saya su siap jadi wakil walikota Kupang pu suami.”
Ini adalah tulisan di sebuah spanduk di tribun Stadion Oepoi. Entah siapa yang membuatnya, namun tulisan ini menarik perhatian. Begitu diposting di media sosial, komentar terus berdatangan.
“Kaka nyong, beta akui itu tulisan di bener tu.”
“Langkahi dulu ofisial Bintang Timur Atambua.”
“Pi ko dia pung pengawal dong banting lu.”
Sedikit komentar ini menggelitik. Menggoda andrenalin untuk berpendapat. Semua boleh mengungkapkan isi hati. Itu bagian dari cara mengungkapkan isi hati. Bagian dari kecintaan terhadap sepakbola. Paham akan cara bagaimana memotivasi pemain untuk berjuang hingga wasit meniup pluit panjang.
Bagi Serena Francis. Ini tidak masalah. Foto ini bahkan langsung diposting Serena, sang wali kota termuda di Indonesia ini di story instagramnya. Ini ungkapan terima kasih Serena, sang CEO Bintang Timur Atambua kepada para fansnya.
Proses Panjang Tak Kenal Lelah
Euforia kemenangan Bintang Timur Atambua dengan memenangkan tropi sepakbola paling bergengsi di NTT itu cukup menarik perhatian. Empat kali mengikuti turnamen ini, Bintang Timur Atambua dua kali berhasil mencapai partai puncak. Tahun 2023 di Rote Ndao, Bintang Timur Atambua berhasil menjadi runner-up. Kalah adu penalti dari raksasa sepakbola NTT, PSN Ngada, Crespo Halle dkk tidak berhenti berproses.
Dan, tahun ini, di Kota Kupang, sejak babak delapan besar, Bintang Timur Atambua sudah dikelilingi oleh tim asal Flores. Hanya satu mewakili Daratan Timor, mereka tak gentar. Dan, mereka akhirnya membuktikan, satu bukan berarti sedikit. Satu bukan berarti lemah. Satu menjadi kekuatan untuk menjadi juara satu.
Fary Francis
Fary Francis dikenal sebagai politikus kawakan Partai Gerindra. Sejak awal berdirinya partai besutan Prabowo Subianto ini, Fary Francis adalah salah satu kader asal NTT yang namanya diperhitungkan di politik nasional. Berbagai jabatan nasional pernah dipercayakan kepadanya. Namun, dia tak pernah lupa di mana dia berasal.
Fary Francis adalah mantan pemain sepakbola. Bank Suma, Timor Timur adalah klub yang pernah membuat namanya berkibar. Dia kemudian menjadi kiper Provinsi Timor Timur di Pra PON. Fary juga sempat bergabung dengan klub Britama Kupang.
Tanggal 21 November 2014, Fary Francis mendirikan SSB Bintang Timur di Atambua. Banyak pertanyaan muncul. Kenapa harus di Atambua. Kenapa tidak di Kupang saja. Seperti dikutip dari tulisan Isidorus Lilijawa, ada alasan kenapa Atambua yang dipilih sebagai home base Bintang Timur Atambua.
Pertama, Kabupaten Belu adalah salah satu kabupaten di NTT yang menjadi kabupaten perbatasan. Kabupaten ini langsung berbatasan dengan negara Republik Demokratik Timor Leste. Walau terpisah batas wilayah secara administrasi, namun Timor Leste dan Timor Barat (Atambua) adalah satu dalam budaya, adat-istiadat, kekeluargaan. Keterpisahan ini tidak mesti membuat perbedaan semakin besar. Mesti ada upaya untuk tetap menjaga kebersamaan itu. Sepakbola adalah salah satu media.
Kedua, Belu, dalam bahasa Tetun berarti sahabat atau teman, melandasi cita-cita masyarakat Belu untuk membangun Rai Belu dengan rasa kebersamaan dan rasa persaudaraan tanpa dibatasi sekat-sekat keanekaragaman yang ada, baik suku, agama maupun yang lainnya. Dengan persatuan dan persaudaraan, cita-cita untuk mewujudkan Belu Sejahtera akan tercapai. SSB hadir dalam upaya membangun kota sahabat ini melalui sepak bola. Sepak bola merakit persahabatan dan meneguhkan pertemanan.
Ketiga, nama "Atambua" berasal dari kata Ata yang artinya hamba dan Buan yang artinya suanggi. Jadi Atambua artinya tempatnya hamba-hamba suanggi yang konon di daerah ini dipergunakan oleh para raja sebagai tempat pembuangan para suanggi yang mengganggu masyarakat. Kemudian dalam perkembangannya kata Atabuan mengalami penyisipan fonem “m”.
Melalui sepakbola, SSB hadir sebagai wadah persemaian benih-benih kebenaran (verum), kebaikan (bonum), keindahan (pulchrum) yang nyata dalam nilai sportivitas, kerja sama, kedisiplinan, ketekunan, respek, loyalitas, kemandirian, pengorbanan, hasrat juara, patrioritsme, nasionalisme. Di satu sisi SSB mereduksi ‘mentalitas suanggi’, karakter yang merusak dan memecah belah, karakter yang membangun iklim saling curiga dan tidak saling mendukung.Itu dimungkinkan melalui sepakbola.
Itu adalah cita-cita mulai membangun sepakbola. Proses yang panjang dan tak kenal lelah. Proses awal sembilan tahun lalu, menuai hasil dalam ajang sepakbola tertinggi di NTT. Bukan hanya ETMC, anak-anak Bintang Timur Atambua juga adalah juara Soeratin Cup NTT 2024.
Semoga proses ini terus berlanjut. Jangan kendor dan jangan cepat merasa puas.
Glens Saputra Billi
Di event El Tari Memorial Cup (ETMC), nama Glens Saputra Billi tidak dikenal. Dia memang baru pertama kali ikut event ini. Usianya baru menuju 19 tahun. Namun, Glens boleh dibilang adalah salah satu pemain yang mengikuti perjalanan Bintang Timur Atambua sejak awal hingga saat ini.
Kenapa namanya disebut? Glens adalah pencetak gol kemenangan Bintang Timur Atambua (BTA). Sebagai penendang keempat, Glens memikul beban yang berat. Kalau gol, BTA langsung menang. Glens bukan pemain kaleng-kaleng. Meski usianya masih muda, dia punya jam terbang dalam sepakbola yang cukup mentereng.
Dia pernah membawa BTA lolos hingga 16 besar Nusantara Open 2022. Kala itu, BTA berhasil mengalahkan Persija Jakarta. Glens yang saat ini menjadi anggota Polair Polda NTT itu bahkan sempat bergabung di Dewa United EPA U-16.
Glens adalah kapten Bintang Timur Atambua saat menjuarai kualfikasi Aqua Danone Nation Cup 2018 seri Provinsi NTT. Saat baru berusia 12 tahun, Glens digendong Fary Francis dilapangan Polda NTT ketika golnya berhasil mengalahkan BMU Alor Pantar.
Senin, 24 Maret 2024, Glens kembali digendong Fary Francis di Stadion Oepoi. Ada kebanggaan. Ada kebahagiaan yang tak bisa hanya cukup diungkapkan dengan gendongan, peluk cium dan air mata bahagia. Glens menjadi bukti kesetiaannya bermain bersama BTA. Glens masih punya peluang untuk membawa Macan Batas terbang lebih tinggi di seri nasional.
Ovik Mau
Pendiam dan tak banyak bicara. Namun dia adalah tipe orang yang mau mendengar masukan dari siapa saja. Dia tak pernah bicara honor atau gaji dengan manajemen Bintang Timur Atambua. Fokusnya hanya melatih dan berprestasi.
Tak ada yang menyangka dia bisa mencapai prestasi yang begini menterang. Dia adalah arsitek Bintang Timur Atambua. Bersama Coach Bert Pentury, Ovik banyak belajar. Dan, Ovik bersama asistennya, Nover Ndoen, Dwi Pranayuda dan Aldo Leki memberi bukti bahwa proses tak kenal lelah, kesetiaan tanpa batas, konsistensi yang terukur, pasti akan membuahkan hasil.
Ovik adalah pelatih Glens Saputra Billi saat menjuarai Danone Nation Cup 2018 seri Provinsi NTT. Dia adalah satu-satunya pelatih rekrutan Fary Francis sejak BTA berdiri, yang paling setia hingga saat ini.
Kesetian ini membuahkan hasil. Ovik banyak belajar. Terus melakukan evaluasi tanpa henti, semua mata kini mulai memberikan apresiasi kepadanya. Ovik yang membawa BTA hingga 8 besar Soeratin U17 2024 lalu, kini masih miliki pekerjaan rumah.
Seri nasional yang sangat dekat, membuat Ovik harus mempersiapkan skuadnya dengan baik. Pasti ada cara. Ada banyak strategi yang bisa dilakukan. Salam sukses dan proficiat.
Setia Sampai Akhir
Ada seorang jurnalis yang menulis di status media sosialnya. Prestasi BTA adalah bukti pembinaan yang benar. Bukan seperti klub lain, mau turnamen baru cari pemain. Kumpul pemain sana sini dan baru beli sepatu. Baru kemudian berharap juara. Atau mengandalkan story prestasi sebagai kebanggaan.
Hasil yang diraih Crespo Halle, Ino Ati dkk adalah bukti kesetiaan sampai akhir. Fary Francis memulai, Glens dan Ovik melanjutkan.
Ini baru awal. Jangan cepat merasa puas kemudian besar kepala dan tepuk dada, kami sudah tidak ada lawan. Terlalu berlebihan melakukan euphoria, terkadang membuat kita lupa melihat celah kelemahan kita dan tidak mewaspadai keunggulan lawan.
Selamat buat Bintang Timur Atambua. Prestasi yang membanggakan ditunggu kelanjutannya di seri nasional. Sepakbola NTT sudah bangkit. Sudah di jalur yang benar. Terima kasih buat Asprov PSSI NTT yang sudah membuat sesuatu menjadi beda. *
Baca berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE.NEWS