Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Senin 3 Maret 2025, “Juallah apa yang kaumiliki”

Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RENUNGAN KATOLIK- Bruder Pio Hayon SVD menulis Renungan Harian Katolik untuk Hari Senin (3/3/2025)

Oleh : Bruder Pio Hayon SVD

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Senin 3 Maret 2025 ditulis Bruder Pio Hayon SVD berjudul, “Juallah apa yang kaumiliki”.

Bruder Pio Hayon SVD menulis renungan Pekan Biasa VIII merujuk pada Bacaan I: Sir. 17: 24-29
Injil:  Mrk. 10: 17-27.

Berikut ini teks lengkap renungan yang ditulis oleh Bruder Pio Hayon SVD hari ini.

Saudari/a yang terkasih dalam Kristus

Salam damai  sejahtera untuk kita semua. Harta atau apapun yang kita miliki selalu menjadi perhatian kita dalam hidup.

Namun ketika berhadapan dengan pertanyaan: “Juallah apa yang kaumiliki” akan menjadi satu pertanyaan yang sangat menantang kita semua. Apa sikap kita terhadap pertanyaan ini?

Saudari/a terkasih dalam Kristus

Hari ini, kita diajak untuk merenungkan bacaan dari Sirakh dan Injil Markus yang menyoroti hubungan kita dengan harta benda dan komitmen kita terhadap Tuhan.

Dalam bacaan pertama ini (Sir. 17: 24-29), Sirakh mengingatkan kita tentang cinta dan pengertian yang diberikan Tuhan kepada kita sebagai ciptaan-Nya.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Senin 3 Maret 2025, Miliki Hati yang Rela Memberi

Tuhan memberikan kita segala hal, dan sebagai balasannya, kita dipanggil untuk hidup dalam kebaikan dan kebajikan. Harta yang kita miliki bukanlah tujuan akhir, tetapi alat untuk melayani dan membantu sesama.

Kecenderungan untuk terikat pada harta benda dapat menghalangi kita dari hubungan yang lebih dalam dengan Tuhan dan sesama.

Sedangkan dalam Inji (Mrk. 10: 17-27), kisah seorang muda kaya yang datang kepada Yesus menunjukkan betapa sulitnya melepaskan diri dari ikatan harta benda.

Meskipun ia telah menjalani hidup yang baik dengan mematuhi perintah-perintah Tuhan, Yesus memanggilnya untuk menjual semua yang dimiliki dan memberikannya kepada orang miskin.

Ini adalah tantangan untuk melepaskan keterikatan pada materi dan mengikuti-Nya dengan sepenuh hati.

Halaman
12

Berita Terkini