NTT Terkini

Wah Gawat, Penyakit TBC Disebut Sulit Dihilangkan, IAKMI NTT: Ancaman Serius di Wilayah NTT

Penulis: Ray Rebon
Editor: Adiana Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TBC SULIT DIHILANGKAN - Sekretaris IAKMI NTT, Vinsensius Belawa Making. Wah Gawat, Penyakit TBC Disebut Sulit Dihilangkan, IAKMI NTT: Ancaman Serius di Wilayah NTT

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ray Rebon

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Wah Gawat, Penyakit TBC disebut sulit dihilangkan, Sekretaris IAKMI NTT Vinsensius Belawa Making ingatkan ancaman serius di Wilayah NTT.

Vinsensius Belawa Making mengungkapkan bahwa penyakit TBC masih menjadi ancaman serius di wilayah NTT. 

Ia menegaskan, penularan TB yang sangat cepat membuat proses eliminasi penyakit ini sulit dilakukan.

"Sejauh ini, upaya menghilangkan penyaki TBC masih menghadapi tantangan besar. Bahkan kasusnya terus bertambah," ujarnya, Minggu 10 Agustus 2025.

Baca juga: TBC Serang Ratusan Warga Flores Timur NTT, Dinkes Sebut Penularan Bisa Lewat Udara

Vinsen menjelaskan, salah satu pemicu utama sulitnya pemberantasan TB adalah perilaku pengobatan dan pencegahan yang belum optimal.

Banyak pasien positif TB enggan atau tidak rutin minum obat, yang dapat memicu resistensi obat dan berujung pada kematian.

Selain itu, kata Vinsen orang yang melakukan kontak langsung dengan penderita TB seharusnya mengonsumsi obat pencegahan, namun hal ini jarang dilakukan. 

TB, lanjutnya, dapat muncul saat daya tahan tubuh menurun.

"Siapa pun yang mengalami batuk lebih dari dua minggu sebaiknya segera memeriksakan dahaknya. Skrining awal sangat penting untuk penyembuhan dan mencegah penularan lebih lanjut," tegasnya.

Baca juga: Dinkes Sumba Timur Tegaskan TBC Bukan Penyakit Keturunan atau Aib, Novri Kilimandu:Dapat Disembuhkan

Vinsen juga menyoroti faktor budaya yang berpotensi mempercepat penularan TB di NTT, seperti kebiasaan minum bersama dari satu wadah atau gelas, mengunyah sirih, dan tradisi "cium sabu" yang melibatkan kontak dekat antarwajah.

Ia berharap masyarakat lebih sadar akan pentingnya deteksi dini dan disiplin pengobatan, agar TB tidak terus menjadi ancaman kesehatan di NTT. (*)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

 

Berita Terkini