Anak-anak yang menjadi martir adalah contoh murni dari pengorbanan dan kehadiran Tuhan di tengah kesedihan. Mereka menunjukkan bahwa bahkan dalam kematian, ada makna dan pengharapan. Untuk itu, Yohanes mengingatkan kita bahwa kasih Allah melampaui segala kegelapan di dunia ini. Di tengah tragedi, kita diajak untuk mengingat bahwa setiap hidup, bahkan yang paling kecil dan rentan, memiliki nilai yang tak tergantikan.
Pengampunan yang ditawarkan oleh Yesus adalah cahaya yang menerangi jalan kita, mengajak kita untuk melangkah keluar dari kegelapan dosa dan menemukan pengharapan baru. Maka sebagai umat beriman, kita juga dipanggil untuk melindungi dan menghargai kehidupan, terutama kehidupan yang paling rentan.
Pesta ini mengingatkan kita akan tanggung jawab kita terhadap anak-anak dan generasi mendatang, untuk memastikan bahwa mereka tumbuh dalam kasih dan pengertian akan Allah.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: Pada Pesta Kanak-kanak Suci ini, marilah kita berdoa untuk semua anak yang menderita di dunia ini, terutama mereka yang menjadi korban kekerasan dan penindasan.
Kedua, Semoga kita dapat menjadi pembawa terang dan kasih Allah, mewujudkan pengharapan di tengah dunia yang gelap.
Ketiga, dengan mengikuti teladan martir-martir kecil ini, mari kita berkomitmen untuk hidup dalam terang, menyebarkan kasih, dan menjadi suara bagi yang tidak bersuara.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS