Oleh : Bruder Pio Hayon SVD
POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik Sabtu 28 Desember 2024, “Supaya Genaplah yang Difirmankan”
Bruder PIO: Renungan Harian Br. Pio Hayon, SVD. Hari Sabtu Masa Natal
Pesta Kanak-kanak Suci, Martir
Bacaan I: 1Yoh. 1: 5-2:2
Injil : Matius 2: 13-18
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Penggenapan firman Tuhan dalam seluruh perjalanan panggilan umat Israel itu terwujud selalu seperti yang disampaikan oleh para nabi.
Tuhan selalu menepati janjiNya kepada umat Israel dengan segala firman yang telah disampaikanNya melalui para nabiNya.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini, kita merayakan Pesta Kanak-kanak Suci, Martir, yang mengingat pengorbanan anak-anak yang dibunuh oleh Raja Herodes.
Bacaan dari Surat Pertama Yohanes dan Injil Matius mengajak kita untuk merenungkan tema kehadiran Tuhan dalam situasi penderitaan dan pengorbanan yang tak terduga.
Dalam bacaan I (1 Yohanes 1:5-2:2), Yohanes menekankan bahwa Allah adalah terang, dan dalam Dia tidak ada kegelapan. Ia mengajak kita untuk hidup dalam terang, yaitu hidup yang mencerminkan kasih dan kebenaran Allah.
Yohanes juga mengingatkan kita tentang pengampunan yang ditawarkan melalui Yesus Kristus, yang menjadi pengantara bagi kita.
Pesan ini memberi harapan, bahkan di tengah situasi yang gelap. Kita diingatkan bahwa meskipun ada banyak penderitaan dan kejahatan di dunia ini, kasih dan pengampunan Allah tetap ada. Ini adalah jaminan bahwa kita tidak sendirian dalam kesedihan dan bahwa ada jalan menuju pemulihan.
Dalam Injil (Matius 2:13-18), kita membaca tentang usaha Raja Herodes untuk membunuh Yesus, yang membuat Yusuf dan Maria melarikan diri ke Mesir dengan Sang Bayi.
Tragisnya, Herodes membunuh semua anak laki-laki di Betlehem yang berusia dua tahun ke bawah dengan harapan untuk menghilangkan ancaman terhadap kekuasaannya. Dalam peristiwa ini, kita melihat betapa brutalnya kekuasaan yang tidak terkontrol.
Namun, firman Tuhan yang disampaikan melalui nabi Yeremia juga terwujud, menggambarkan tangisan dan kesedihan yang mendalam. Meskipun ada kegelapan dan penderitaan, tindakan-Nya menunjukkan bahwa rencana Allah tidak pernah gagal.
Maka refleksi kita adalah Pesta Kanak-kanak Suci mengajak kita untuk merenungkan beberapa aspek penting: Dalam situasi sulit, kita sering bertanya, "Di mana Tuhan?"
Bacaan ini mengingatkan kita bahwa Tuhan tidak menjanjikan hidup tanpa penderitaan, tetapi Ia berjanji untuk menyertai kita dalam setiap situasi.
Anak-anak yang menjadi martir adalah contoh murni dari pengorbanan dan kehadiran Tuhan di tengah kesedihan. Mereka menunjukkan bahwa bahkan dalam kematian, ada makna dan pengharapan. Untuk itu, Yohanes mengingatkan kita bahwa kasih Allah melampaui segala kegelapan di dunia ini. Di tengah tragedi, kita diajak untuk mengingat bahwa setiap hidup, bahkan yang paling kecil dan rentan, memiliki nilai yang tak tergantikan.
Pengampunan yang ditawarkan oleh Yesus adalah cahaya yang menerangi jalan kita, mengajak kita untuk melangkah keluar dari kegelapan dosa dan menemukan pengharapan baru. Maka sebagai umat beriman, kita juga dipanggil untuk melindungi dan menghargai kehidupan, terutama kehidupan yang paling rentan.
Pesta ini mengingatkan kita akan tanggung jawab kita terhadap anak-anak dan generasi mendatang, untuk memastikan bahwa mereka tumbuh dalam kasih dan pengertian akan Allah.
Saudari/a terkasih dalam Kristus
Pesan untuk kita, pertama: Pada Pesta Kanak-kanak Suci ini, marilah kita berdoa untuk semua anak yang menderita di dunia ini, terutama mereka yang menjadi korban kekerasan dan penindasan.
Kedua, Semoga kita dapat menjadi pembawa terang dan kasih Allah, mewujudkan pengharapan di tengah dunia yang gelap.
Ketiga, dengan mengikuti teladan martir-martir kecil ini, mari kita berkomitmen untuk hidup dalam terang, menyebarkan kasih, dan menjadi suara bagi yang tidak bersuara.(*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS