"Kami ingin berkolaborasi dengan pemerintah dan kelompok peternak. Sistem ini tidak hanya mendukung pengembangan peternakan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat," ujar Tono.
Jika sistem ini berhasil diterapkan, HP2SK berharap NTT tidak hanya dikenal sebagai penghasil sapi hidup, tetapi juga sebagai pusat pengolahan daging sapi.
Langkah ini diyakini akan membuka lapangan kerja baru, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan mendongkrak PAD.
Tono menambahkan, program strategis ini sejalan dengan visi besar HP2SK untuk menjadikan NTT sebagai Provinsi Ternak yang maju dan mandiri. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS