Berita Manggarai

FKIP Unika St Paulus Ruteng Gelar Seminar Nasional

Penulis: Robert Ropo
Editor: Kanis Jehola
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SEMINAR - FKIP Unika St Paulus Ruteng, Kabupaten Manggarai, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar seminar Nasional dengan mengangkat tema 'Revitalisasi Pendidikan Humanistik Pada Era Digital 'Tantangan dan Peluang'.

Dengan menumbuhkan pemahaman yang lebih mendalam tentang nilai-nilai kemanusiaan dan kebutuhan masyarakat, mahasiswa lebih siap untuk membuat keputusan yang bijaksana dalam karier dan kehidupan pribadi mereka. Mereka juga menjadi lebih tangguh dan mampu memimpin dengan empati, yang merupakan sifat-sifat penting di era di mana kemampuan beradaptasi dan kolaborasi sangat penting untuk meraih kesuksesan di berbagai bidang.

Dangku mengatakan, implikasi bagi Lembaga Pendidikan Tinggi Universitas Katolik Indonesia Santu Paulus Ruteng mengintegrasikan pendidikan humanistik melalui kombinasi mata kuliah interdisipliner, proyek kolaboratif, dan kesempatan belajar berdasarkan pengalaman. Mata kuliah-mata kuliah yang diasuh para dosen sudah seyogyanya menghadirkan spirit humanistik. 

Baca juga: Calon Wisudawan Unika Ruteng Ikut Seminar

Selain itu, mata kuliah dirancang untuk mencakup diskusi aktif, pemecahan masalah, dan studi kasus yang menantang mahasiswa untuk berpikir kritis tentang isu-isu kompleks. Anggota fakultas juga menekankan pentingnya refleksi dan kesadaran diri dalam pengajaran mereka.

Di luar kelas, inisiatif seperti magang, keterlibatan masyarakat, dan program studi di luar negeri semakin mendorong penerapan soft skills dalam konteks dunia nyata.

Dangku juga menekankan, fokus Unika pada pendidikan humanistik selaras dengan kebutuhan ini dengan menekankan keterampilan lunak seperti komunikasi, kepemimpinan, dan penalaran etis. 

"Kita bekerja sama dengan mitra industri untuk memastikan bahwa kurikulum kami relevan dengan pasar kerja saat ini, sekaligus mempertahankan fokus pada keterampilan jangka panjang yang melampaui profesi apa pun," ujarnya. 

Prof H Yaya S Kusumah, dalam kesempatan itu memberikan materi tentang integrasi pendidikan humanistik dengan teknologi di era Revolusi Industri 4.0. 

la menekankan pentingnya memanfaatkan teknologi seperti kecerdasan buatan, realitas virtual, dan pembelajaran daring untuk mendukung pembelajaran berbasis nilai-nilai humanistik. 

Menurutnya, guru di era digital harus beradaptasi menjadi fasilitator nilai, etika, dan kebijaksanaan yang tidak bisa diajarkan oleh mesin. 

Prof Yaya juga memaparkan berbagai strategi pembelajaran inovatif, seperti proyek kolaborasi daring dan penggunaan media interaktif. 

Menurutnya, teknologi dapat memperluas akses pendidikan tanpa kehilangan nilai-nilai kemanusiaan. Namun, tantangan seperti kesenjangan digital dan perlunya keterampilan baru dalam pembelajaran harus diatasi dengan pendekatan yang inklusif. 

Baca juga: FKIP Unika Ruteng Dorong Mahasiswa Baru Menuju Visi Edukasi Transformatif Kolaborasi

Pemateri Dr. Marselus R. Payong, dalam kesempatan itu membahas asalusul filsafat humanisme dalam pendidikan serta relevansinya di era digital. 

Dalam pemaparan materinya, Dr Marsel menyoroti tentang pendidikan humanistik yang bertujuan mengembangkan potensi individu secara holistik.

"Pendidikan humanistik bukan sekadar transfer ilmu, melainkan juga membangun karakter dan tanggung jawab sosial,"ujarnya.

Dr Marselus menekankan bahwa pendidikan humanistik berakar pada filsafat Yunani kuno, berkembang pada masa Renaisans, hingga era modern. 

Halaman
123

Berita Terkini