Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Charles Abar
POS-KUPANG.COM, RUTENG - Jelang wisuda Sarjana dan Ahli Madya yang akan berlangsung 23 November 2024, wisudawan/ wisudawati Universitas Katolik Santo Paulus Ruteng, Flores, NTT, mengikuti seminar yang berlangsung di Aula Asumpta Ruteng, Kamis 21 November 2024.
Pelaksanaan seminar ini dihadiri 1.107 wisudawan/wisudawati dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Fakultas Ilmu Kesehatan dan Fakultas Kesehatan Peternakan dan Teknologi.
Wisudawan/wisudawati dalam seminar ini mendengarkan materi yang dibawakan oleh Dr. Maximus Tamur,M.Pd. dengan tema "Prospek Penggunaan Augmented Reality di Perguruan Tinggi Menuju Inovasi Berkelanjutan".
Poin yang dapat digarisbawahi dalam materi yang dibawakan oleh DR. Max adalah teknologi imersif augmented reality yang selanjutnya kita sebut AR telah banyak digunakan dalam berbagai bidang dalam beberapa tahun terakhir, dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap proses dan kualitas pembelajaran.
AR, telah berkembang pesat dan memiliki potensi besar untuk mentransformasi berbagai sektor, termasuk dunia pendidikan. Di perguruan tinggi, penggunaan AR dapat memperkenalkan berbagai inovasi yang tidak hanya memperkaya pengalaman belajar mahasiswa, tetapi juga mendorong keberlanjutan melalui cara-cara yang lebih efisien, hemat sumber daya, dan responsif terhadap kebutuhan masa depan.
Selain itu lanjutnya, AR merupakan teknologi yang memperkaya dunia fisik nyata, dengan objek virtual 3D yang dihasilkan komputer, di mana pengguna dapat berinteraksi di layar perangkat seperti kamera, smartphone, atau tablet.
AR merupakan teknologi yang menggabungkan objek virtual dua dimensi atau tiga dimensi dalam lingkungan nyata tiga dimensi dan kemudian mencerminkan objek virtual tersebut dalam waktu nyata. AR memungkinkan seseorang untuk melihat atau memahami dunia virtual yang dihasilkan komputer yang terintegrasi dengan dunia nyata.
AR juga memungkinkan interaksi antara objek yang dihasilkan komputer dan dunia nyata, dengan dunia digital. AR dipandang sebagai teknologi baru yang memiliki daya refleksi yang sangat baik, yang akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang signifikan, terutama karena kompetensinya di bidang pendidikan.
Keberadaannya menjadi semakin populer karena dapat digunakan pada berbagai platform: desktop, laptop, perangkat portabel, dan smartphone. Aplikasi yang dihasilkan memungkinkan objek 3D, teks, gambar, video, dan animasi untuk digunakan bersama secara bersamaan.
Hasilnya, pengguna AR dapat berinteraksi secara alami dengan kejadian, informasi, dan objek di sekitarnya. Teknologi ini telah menarik perhatian para peneliti dan pendidik sebagai alternatif yang bermanfaat dan cara interaktif untuk membuat alat bantu mengajar dan belajar.
AR cocok digunakan dalam bidang pendidikan, dan banyak aplikasi berhasil diimplementasikan untuk memperkaya proses pembelajaran. Saat ini AR banyak digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran di berbagai bidang pendidikan.
Dari pemaparan yang Dr. Max sampaikan, Ia menyimpulkan bahwa, Penggunaan AR di perguruan tinggi memiliki potensi besar untuk memperkenalkan inovasi dalam pengalaman pendidikan yang lebih berkelanjutan, efektif, dan inklusif.
Dengan mengoptimalkan teknologi ini, perguruan tinggi dapat memajukan dan meningkatkan kualitas metode pengajaran, meningkatkan dan memperluas kolaborasi riset.
Baca juga: Mahasiswa PBSI Unika Ruteng Terapkan Praktik Multimedia di SMAK Santo Aloysius
Selain itu penggunaan AR dapat mengurangi dampak lingkungan yang disebabkan oleh eksplotasi sumber daya alam dan penggunaan sumber daya fisik.