POS-KUPANG.COM, RUTENG - Pasangan calon Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Simon Petrus Kamlasi-Andreas Garu (Paket SIAGA) menggelar kampanye terbatas di Ruteng, Ibukota Kabupaten Manggarai.
Paket SIAGA terbang ke Ruteng, Rabu(25/9) menggunakan pesawat khusus dan disambut dengan ritual adat di Bandara Frans Sales Lega Ruteng. Dari bandara rombongan Paket Siaga melakukan konvoi keliling Kota Ruteng. Mereka disambut warga Kota Ruteng yang telah menunggu kehadiran Paket SIAGA.
Saat kampanye terbatas di Ruteng, Calon Gubernur NTT Simon Petrus Kamlasi (SPK) mengajak warga Manggarai untuk bersatu dalam perjuangan melawan kemiskinan dan penderitaan rakyat.
“Tantangan nyata saat ini adalah memberantas kesulitan yang dihadapi masyarakat,” ujar SPK.
Pada kesempatan itu, SPK mengungkapkan kegagumannya terhadap mantan Gubernur NTT, dr. Brigjen Ben Mboi.
Menurutnya, Ben Mboi sebagai tokoh berpengaruh dalam sejarah militer Indonesia dan pemerintahan daerah. Ajaran dan kepemimpinan Ben Mboi sangat menginspirasi, terutama bagi banyak tokoh penting di TNI.
“Ben Mboi baru akan lahir dari TTS (Kabupaten Timor Tengah Selatan),” ujar SPK yang disambut teriakan "SIAGA menang".
SPK kembali menyebut program-program fenomenal Ben Mboi, seperti Nusa Hijau dan Nusa Makmur. “Ben Mboi telah menanam air untuk kita rasakan saat ini. Tugas saya adalah mengaliri air yang telah ditanam beliau kepada masyarakat,” tegas SPK.
Sementara Calon Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma melakukan kampanye perdana di Kelurahan Oesao, Kabupaten Kupang. Saat kampanye di RT 03 RW 01 Kelurahan Oesao, Johni banyak menerima keluhan dari ratusan warga yang hadir.
Kostanji Sambera, salah satu tokoh masyarakat yang juga Ketua Komda Jaringan Petani Nasional (JPN) NTT menyebut, para petani kesulitan membagi air ke petak-petak persawahan karena infrastruktur irigasi permanen belum menjangkau semua petak persawahan yang luasnya mencapai ribuan hektar.
“Para petani butuh pembangunan irigasi karena irigasi tersier belum terakses ke semua lahan pertanian. Ini yang buat petani di sini sulit membagi air,” kata Kostanji.
Merespon keluhan para petani, Johni Asadoma mengatakan, untuk membangun NTT termasuk di sektor pertanian, tentu butuh anggaran yang tidak sedikit. APBD NTT selama ini hanya Rp5 triliun lebih dan itu belum cukup untuk bangun jalan, dan lain-lain. Termasuk untuk membiayai sektor pertanian.
Untuk mendapat anggaran yang besar, perlu ada konektivitas antara daerah dengan pusat. Juga sosok pemimpin daerah yang punya jejaring bagus dengan pemerintah pusat.
“Beta dari Partai Gerindra yang diketuai Pak Prabowo Subianto, Presiden terpilih. Sementara Pak Melki dari Golkar. Sebagai anggota DPR RI, beliau punya jaringan yang luas. Sudah tentu anggaran besar akan mengalir ke sini,” ujar mantan Kapolda NTT itu.
Oleh karena itu, Johni mengajak agar jangan ragu memilih Melki-Johni karena ada jaminan untuk membangun NTT lebih maju di semua sektor.