Berita Kabupaten Kupang

Kerjasama Unicef dan PPNI NTT Dukung Program Imunisasi Kejar di Kabupaten Kupang 

Penulis: Yohanes Alryanto Tapehen
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para guru Paud saat diajarkan mengisi form metode my home my village dari PPNI NTT dan Dinkes Kabupaten Kupang.

Laporan Reporter POS KUPANG.COM- Ryan Tapehen 

POS KUPANG.COM, OELAMASI - Unicef dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) NTT mengandeng para guru Paud dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang dalam program imunisasi kejar dan pelatihan skrining imunisasi di Kabupaten Kupang. 

Untuk itu bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang menggandeng para guru Paud agar melakukan skrining terhadap siswa Paud yang belum mendapat imunisasi lengkap. 

Para guru paud ini dilibatkan dalam kegiatan orientasi imunisasi kejar dan pelatihan skrining imunisasi menggunakan metode my village my home di Kabupaten Kupang, Kamis 26 September 2024. 

Ada 18 Puskesmas yang terlibat dalam kegiatan ini dengan menggandeng masing-masing 1 guru Paud yang nanti akan melanjutkan hasil pelatihan ini bagi guru lain. 

Baca juga: Inovasi Emas Hijau Tanggulangi Kemiskinan Estrem di Kabupaten Kupang

Para guru paud diajar cara mengisi form melalui metode my village my home dan datanya akan menjadi acuan dinas kesehatan untuk mrngambil tindak berupa imunisasi susulan bagi anak yang belum divaksinasi lengkap. 

"Ini kan program imunisasi kejar jadi cakupan imunisasi itu harus sesuai target," ungkap Anggota PPNI NTT, 

Nanti mereka akan memberikan form pengisian data kepada paud agar mengisi data tersebut dan menjadi acuan bagi puskesmas untuk melakukan tindak lanjut. 

"Program ini kami lakukan untuk mendukung pemerintah Kabupaten Kupang," tegasnya. 

Sementara Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan Kabupaten Kupang, dr. Kujilita Riwu Kaho, menambahkan upaya pemerintah mencegah penyakit adalah dengan imunisasi wajib bagi anak. 

Sasaran pemerintah adalah imunisasi wajib bagi anak dibawah satu tahun dan dibawah dua tahun. 

Namun dalam pelaksanaan masih ada anak saat usia dibawah dua tahun belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap sehingga membuat pemerintah perlu mencari dan memberikan imunisasi susulan. 

"Kita kolaborasi dengan guru Paud ini supaya sasaran kami bagi anak diatas usia dua tahun yang tidak datang ke Posyandu lagi minimal datang ke Paud jadi ruang lingkup skrining kami lebih sempit dan terfokus," jelas dr. Kuji. 

Dengan demikian kata dia, anak-anak yang belum mendapat imunisasi dasar wajib bisa terdeteksi sedini mungkin dam diberikan imunisasi. 

Dirinya mengapresiasi program Unicef bersama PPNI NTT yang memfasilitasi Dinkes bertemu mitra mereka para guru Paud dengan satu tujuan semua anak dapat perlindungan dari penyakit berbahaya. 

Halaman
12

Berita Terkini