Pilkada Lembata

Pilkada Lembata, Diiringi Tarian, Paket 7 Maret Vian Burin-Paul Ruing Mendaftar di KPU

Penulis: Paul Burin
Editor: Rosalina Woso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Paket Tujuh Maret, Vian Burin dan Paul Ruing saat memberi keterangan pers usai mendaftar di KPU Lembata, Kamis, 29 Maret 2024 malam.

POS-KUPANG.COM, LEWOLEBA - Paket Calon Bupati Lembata, Yohanes Vianey Kopong Burin, S.H., dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Paulus Doni Ruing, S.E., mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lembata, pada hari terakhir, Kamis, 29 Agustus 20204, pukul 20.00 Wita. 

Keduanya yang mengusung sandi politik, Paket Tujuh Maret 99 ketika tiba di KPU disambut dengan tarian khas daerah itu. Lagu Lamaholot, Selen Ro yang dinyanyikan oleh Ancis Mataru, buah karya Pastor Markus Solo Kewuta, SVD, penasehat Paus itu seakan mengajak pendukung dan calon bupati serta wakil bupati untuk menari saat memasuki gerbang KPU. 

Benar saja, Calon Bupati Vian Burin dan Calon Wakil Paul Ruing ikut menari meski cuma sebentar. Keduanya seakan mengajak semua pihak untuk mengikuti proses Pilkada daerah itu dengan sukacita, dengan riang dan gembira. 

Vian Burin mengatakan, meskipun atmosfir politik mulai meninggi patut disikapi secara santai. Salah satunya adalah dengan menari sebagai ekspresi bahwa Pilkada sesungguhnya adalah sebuah pesta. Pesta demokrasi, pesta rakyat dan pesta para kandidat. 

Baca juga: Pilkada Lembata, KPU Lembata Wawancara Calon Anggota PPK yang Lolos CAT

Hal senada disampaikan Calon Wabup Paul Ruing. “Saya merasa sungguh senang, kita disambut oleh penyelenggara dengan tarian saat mendaftar. Ya, saya dan Pak Vian ikut menari untuk mencairkan suasana,” kata pengusaha yang sekian lama menetap di Ibu kota Jakarta ini. 

Mengenakan dresscode baju putih lengan panjang dan nowing (sarung untuk laki-laki) serta topi yang terbuat dari anyaman daun lontar, dua perintis otonomi Lembata tahun 1999 ini bergoyang sembari mengangkat tangan mengikuti irama musik ini. Suasana terlukis meriah dan santai. 

Sekitar lima menit mengikuti prosesi penjemputan, paket koalisi Gerindra, Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Persatuan Indonesia (PPP) ini memasuki aula KPU Lembata yang diterima oleh Sekretaris KPU, Kunradus Liwu. 

Setelah mendaftar dan memeriksa semua persyaratan administratif, pihak KPU Lembata menyatakan bahwa paket ini telah memenuhi syarat yang disambut dengan tepukan tangan yang meriah. Saat mendaftar keduanya didampingi oleh Ketua DPC Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Lembata, Abdul Syukur Paokuma, Sekretaris PSI Lembata, Natalia Ujan, perwakilan partai pengusung, para keluarga calon dan pendukung. 

Pada siang hari, Cabup Vian dan Cawabup Paul didampingi koalisi partai dan tokoh masyarajat Lembata menuju ke Hadakewa, tempat di mana Stetement Tujuh Maret 1954 dicetuskan. Di sana, keduanya memasang lilin dan berdoa meminta restu Tuhan dari para leluhur dalam proses suksesi kepemimpinan di Lembata ini.

Paket Vian dan Paul yang mendaftar pada “injury time” merupakan paket keenam peserta Pilkada Lembata. Sebelumnya, Thomas Ola Langoday dan Vian Burin sempat saling merapat untuk membentuk koalisi sebagai bupati dan wakil bupati, namun tak jodoh. Keduanya pisah. 

Berikut enam paket Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati Lembata: Paket Thomas Ola Langoday dan Gans Huar Noning (PKS dan Perindo), Paket Marsianus Jawa-Paskalis Witak (Demokrat, Gelora), Yohanes Vianey Kopong Burin-Paulus Doni Ruing (Gerindra, PPP dan PSI), Jimy Sunur-Lukas Witak (Golkar, PKN), Kanis Tuaq-Nasir Laode (Nasdem, PAN) dan Simeon Lake-Marsi Uak (PDIP/PKB). 

Vian Burin sebelumnya pernah menjadi anggota DPRD Lembata selama dua periode, pernah menjadi Calon Wakil Bupati Lembata bersama Herman Loli Wutun lima tahun lalu, mendapat urutan kedua perolehan suara setelah Yance Sunur dan Viktor Mado Watun yang memenangkan pertarungan itu. Saat ini, Vian Burin sebagai Ketua DPC Gerindra Kabupaten Lembata. 

Sedangkan Cawabup Paul Doni Ruing, adalah pengusaha yang tinggal di Jakarta. Meski demikian beberapa kali Paul mencalonkan diri sebagai calon bupati dan calon wakil bupati daerah itu beberapa tahun sebelumnya. Bahkan kemarin, ia telah mendaftarkan diri pada sejumlah partai sebagai calon bupati. 

Bersama Vian Burin, Paul dan sejumlah tokoh Lembata lainnya menjadi Perintis Otonomi Lembata, pisah dari Kabupaten Flores Timur tahun 1999. 

Untuk diketahui, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Lembata kurang lebih 75 ribu pemilih. Jika dibagi enam paket maka untuk meraih kursi nomor satu di daerah Ikan Paus itu cukup mendulang sekitar 12.500 suara.

Halaman
12

Berita Terkini