Pilkada Jakarta

PDIP Resmi Usung Pramono Anung-Rano Karno, Ahok Ikut Dampingi Saat Mendaftar di KPU Jakarta

Editor: Alfons Nedabang
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno tiba di Kantor KPU Jakarta, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (28/8/2024).

POS-KUPANG.COM, JAKARTA - PDI Perjuangan (PDIP) resmi mengusung Pramono Anung dan Rano Karno sebagai Calon Gubernur Jakarta dan Calon Wakil Gubernur Jakarta.

Keduanya ikut kontestasi Pilkada Jakarta 2024. Pada Rabu 28 Agustus 2024, Pramono Anung dan Rano Karno mendatangi Kantor KPU Jakarta.

Kedatangan Pramono Anung dan Rano Karno sekitar pukul 11.01 WIB, disambut pertunjukan tanjidor di depan KPU Jakarta.

Sejumlah satuan tugas (satgas) yang berseragam hitam dengan baret merah juga membuat perisai di pinggir jalan untuk menyambut kedatangan mereka.

Pramono Anung dan Rano Karno didampingi sejumlah kader PDIP, termasuk mantan gurbernur Jakarta sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

Pramono Anung mengenakan baju berwarna hitam, peci hitam, dan sarung yang dikalungkan di leher. Atribut yang sama juga dipakai Rano Karno. Hanya saja, ia datang dengan kemeja berwarna putih.

Pertunjukan kesenian khas Betawi yaitu ondel-ondel juga mengiringi kedatangan Pramono Anung dan Rano Karno yang berjalan kaki menuju pintu masuk KPU Jakarta. 

Hadir juga massa pendukung yang membawa bendera-bendera, di antaranya bertuliskan "Redpem" atau relawan perjuangan demokrasi.

Baca juga: PDIP Dikabarkan Usung Pramono Anung-Rano Karno di Pilkada Jakarta

Pendaftaran cagub dan cawagub Pilkada 2024 digelar pada 27-29 Agustus 2024. Ada dua paslon yang hari ini mendaftar di KPU Jakarta, yakni Pramono Anung-Rano Karno dan Ridwan Kamil-Suswono Rido.

Dianggap Cuma Formalitas

PDIP dianggap hanya sekadar formalitas jika menghindari Anies Baswedan, dan mengusung kandidat Pramono Anung-Rano Karno pada Pilkada Jakarta 2024. 

"Ini seolah PDIP hanya formalitas mengusung, bukan karena ingin melawan," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah Putra, saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (28/8/2024). 

Menurut Dedi, jika PDIP tidak mengusung kandidat dengan elektabilitas tinggi buat bersaing di Pilkada Jakarta maka dia memprediksi partai itu hanya mengikuti ritme kepentingan pihak lain. 

"Perubahan terjadi di Parpol yang belum memiliki koalisi, seperti PDIP, perubahan di PDIP sekalipun pada akhirnya akan mengarus pada kepentingan pihak lain, misalnya di Jakarta," ujar Dedi. 

Dedi mengatakan, jika PDIP gagal mengusung Anies dan memilih duet Pramono-Rano Karno maka hal itu menandakan mereka memang tidak serius bersaing di Pilkada Jakarta buat melawan duet Ridwan Kamil-Suswono yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus.

"Pramono tidak miliki catatan elektabilitas yang baik sementara lawan mereka koalisi gemuk dan tokoh populer," ucap Dedi. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com

Ikuti berita POS-KUPANG.COM lain di GOOGLE NEWS

Berita Terkini