Pilgub DKI Jakarta

Khoirul Umam: Golkar Kini Persimpangan Jalan, Usung Ridwan di Jakarta atau Jawa Barat

Editor: Frans Krowin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DI PERSIMPANGAN – Partai Golkar seakan berada di persimpangan jalan dalam menentukan keputusan dukungan untuk Ridwan Kamil.

POS-KUPANG.COM – Partai Golkar kini berada di persimpangan jalan dalam menentukan dukungan untuk Ridwan Kamil. Hingga kini belum dipastikan apakah kadernya tersebut diputuskan maju di Pilgub DKI Jakarta atau Pilgub Jawa barat.

Hal tersebut disampaikan Pengamat Politik Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam kepada awak media, Selasa 2 Juli 2024.

Dikatakannya, kegamangan Golkar itu sangat wajar, karena ada konsekuensi yang timbul dari Keputusan tersebut. Khoirul pun membeberkan konsekuensi atas Keputusan yang gamang tersebut.

Pertama, kata Umam konsolidasi kekuatan politik Golkar di Jawa Barat sukses menambah peningkatan suara dan jumlah kursi besar di tingkat lokal dan nasiona, akan menjadi tercerai berai.

"Kedua, majunya RK ( Ridwan Kamil ) selaku "mualaf politik" atau baru saja masuk ke dalam Golkar, untuk langsung maju ke panggung Pilgub di level Jakarta, tentu memunculkan kecemburuan besar dari sejumlah elite di internal Golkar yang telah lama berkontribusi untuk kebesaran partai," kata Ahmad Khoirul Umam.

Bahkan, lanjut dia, meletakkan RK di panggung Jakarta berpeluang menjadi "ancaman" bagi elite partai untuk masuk dalam kontestasi kepemimpinan nasional di Pemilu 2029 mendatang. 

Namun, Umam memahami bahwa Golkar dan juga gerbong besar Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan menimbang.

"Jika bukan RK, lalu siapa tokoh yang layak dan sepadan untuk bisa diusung melawan Anies Baswedan, yang terbukti memiliki akar politik dan modal elektoral memadai di Jakarta?" kata dia.

Karena itulah, Umam mengatakan bahwa Golkar harus berhitung cermat dan taktis melalui dua skema dasar.

"Pertama, jika akhirnya RK diajukan ke Jakarta, maka kontrak politiknya harus jelas, sehingga tidak ada elite partai yang merasa terancam oleh manuver-manuver politik RK di masa depan," kata dia.

"Kedua, Golkar juga harus segera memutuskan, untuk membuat kesepakatan-kesepakatan politik dengan partai-partai KIM, untuk melakukan trade off kekuatan politik lokal Jakarta dan Jabar," ujar Umam.

Menurutnya, jika Golkar akhirnya merelakan RK diajukan ke Pilkada Jakarta, maka partai-partai KIM laiknya Gerindra, Demokrat dan PAN harus betul-betul ikut meyakinkan efektivitas mesin politik pemenangan RK di Jakarta.

"Sebaliknya, keluarnya RK dari medan pertarungan Jabar, akan membuka peluang tokoh-tokoh dari Gerindra, Demokrat dan PAN, laiknya Dedi Mulyadi, Dede Yusuf, hingga Bima Arya Sugiarto, untuk masuk menjadi kontestan di Jabar," katanya.

"Mesin Golkar yang kini menduduki peringkat kedua atau ketiga, dengan jumlah kursi sama dengan PKS sebanyak 19 kursi, juga harus all out untuk pemenangan Pilkada Jabar," pungkasnya

Diketahui, hingga kini, baru Anies Baswedan yang sudah mengantongi dukungan dari partai politik untuk maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca juga: Jika Bu Mega Salah Ambil Sikap, Kekalahan PDIP di Pilpres Terulang di Pilgub DKI Jakarta

Baca juga: Muhaimin Iskandar Lirik PDIP, Bahas Pasangan Ideal Dampingi Anies Baswedan

Halaman
12

Berita Terkini