Sebaliknya Allah mengasihi dan memberikan kasih karunia kepada mereka yang rendah hati. Kerendahan hati membuka pintu untuk menerima anugerah dan berkat Tuhan. Ketika kita rendah hati, kita menunjukkan ketergantungan kita pada Tuhan dan kesadaran akan keterbatasan kita sebagai manusia.
Filipi 2:3 mengajarkan pentingnya kerendahan hati dalam berinteraksi dengan orang lain. Kita diajak untuk tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia.
Sebaliknya, kita diajak untuk menganggap orang lain lebih utama dari diri kita sendiri. Ini berarti kita harus menghargai dan menghormati orang lain, serta mengakui nilai dan kontribusi mereka dalam Masyarakat dan gereja serta bagi bangsa dan negara.
Dua hal sebagai akibat akan mengikuti kita entah kita sombong atau kita rendah hati. Kesombongan dapat merusak hubungan kita dengan orang lain.
Orang yang sombong cenderung merendahkan dan tidak menghargai orang lain, yang dapat menyebabkan perpecahan dan konflik dalam komunitas atau dalam masyarakat.
Teks Alkitab ini mengajak kita untuk menyingkirkan kesombongan dan membangun relasi yang penuh dengan kasih, hormat, dan kerendahan hati. Sebaliknya orang yang rendah hati akan menerima berkat dan kasih karunia Tuhan. Dalam Matius 5:5, Yesus berkata, "Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi." Kerendahan hati membawa damai sejahtera dan kebahagiaan sejati dalam hidup kita.
Mati kita membangun tekad untuk selalu menganggap orang lain lebih utama dari diri kami sendiri dan menghargai setiap orang sebagai ciptaan Tuhan yang berharga. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS