Tokoh NTT

Profil Sonny Keraf, Dosen Filsafat yang Dipercayakan Gus Dur Jadi Menteri Lingkungan Hidup

Penulis: Ryan Nong
Editor: Ryan Nong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sonny Keraf

POS-KUPANG.COM - Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), nama Dr. Alexander Sonny Keraf sempat menyita perhatian khalayak terutama para pegiat lingkungan. 

Pasalnya, dosen Filsafat pada Pasca Sarjana Unika Atmajaya Jakarta ditunjuk oleh Gus Dur menjadi Menteri Lingkungan Hidup dalam Kabinet Persatuan Nasional pada kurun 26 Oktober 1999 - 9 Agustus 2001.

Mereka meragukan kompetensi pria kelahiran Lamalera Lembata NTT 1 Juni 1958 untuk menangani urusan lingkungan hidup di Indonesia.

Baca juga: Profil Daniel Yusmic Pancastaki Foekh, Tokoh NTT Pengawal Konstitusi

Namun selama dirinya menjabat, berbagai kebijakan lingkungan diambil terutama yang berkaitan langsung dengan industri. Salah satu masalah yang membuat dia menjadi sorotan publik adalah kasus PT Freeport Indonesia terkait dengan bobolnya waduk Wanagon di Timika.

Saat itu Sonny meminta Freeport untuk menurunkan produksinya, dan hal ini memicu pertentangan dari segi investasi dan penanaman modal asing. 

Riwayat pendidikan 

Setelah menamatkan pendidikan dasar di SDK Lamalera NTT pada 1971, Sony Keraf melanjutkan studi ke SMP St.Yoseph Naikoten Kupang lalu ke SMA San Dominggo, Hokeng, Larantuka, Flores Timur.

Ia kemudian melanjutkan kuliah dan meraih gelar sarjana dari Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara pada 1988.  

Selanjutnya menyelesaikan pendidikan tingkat master (1992) dan doktoral (1995) di Higher Institute of Philosophy di Universitas Katolik Leuven, Belgia.

Karir politik

Pada Pemilu 2004, ia terpilih menjadi anggota DPR RI dari PDI Perjuangan dan dipercayakan sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dari F-PDIP.

Di DPP PDIP, Keraf adalah pernah dipercayakan sebagai Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Lingkungan Hidup dan Pengabdian Masyarakat (2005-2010).

Ia dipercayakan sebagai Bendahara Tim Pemenangan Calon Presiden Megawati Soekarnoputri-Hasyim Musadi (2004) dan Wakil Ketua Tim Pemenangan kampanye pasangan Mega-Prabowo, 2009.

Selain itu, pernah menjadi Pengurus Badan Penelitian dan Pengembangan DPP PDI Perjuangan (1998-1999), Pengurus Badan Pendidikan dan Pelatihan DPP PDI Perjuangan (2001-2004), Pengurus Badan Penelitian dan Pengembangan PDIP 1999-2000, serta Wakil Kepala Sekolah Kaderisasi DPP PDI Perjuangan (2001-2004).

Selain karir di dunia politik, ia tetap menjadi Dosen Pasca Sarjana Unika Atmajaya Jakarta sejak 1995 hinggaa sekarang. Ia juga tetap menjadi dosen luar biasa Pasca Sarjana Program Ilmu Lingkungan Program S3 UI sejak 2001 hingga sekarang.

Halaman
12

Berita Terkini