Selain membuka sawah irigasi, warga dan pemerintah desa juga telah membuka lahan untuk kebun jagung hibrida seluas 3,5 hektare. Ignatius berujar anggaran untuk pembukaan sawah dan kebun jagung ini berasal dari 20 persen dana desa untuk ketahanan pangan.
Ignatius bertekad mendongkrak produktivitas pertanian warga. Menurut dia, selama ini, produksi pertanian warga desa Banitobo belum maksimal untuk bisa menopang perekonomian warga setempat.
Pembukaan sawah dan kebun jagung juga perlu dilakukan di tengah melonjaknya harga beras di pasaran. Jadi, dia harap program cetak sawah irigasi dan kebun jagung bisa membawa manfaat berlipat ganda bagi masyarakatnya.
“Saya mau ubah konsep bertani lama ke bertani yang lebih modern,” pungkasnya. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS