Berita Lembata

Warga Waiwejak Lembata Menangis karena Air Bersih Sudah Masuk Kampung

Penulis: Ricardus Wawo
Editor: Eflin Rote
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Waiwejak, Desa Nubahaeraka, Kecamatan Atadei, Kabupaten Lembata sedang menadah air yang keluar di depan kantor desa, Senin, 1 April 2024.

Melestarikan Alam untuk Menjaga Mata Air

Tidak hanya di Waiwejak saja. Mata air Wai Wuw akan dimanfaatkan oleh Lusilame, Lerek, Lewogroma, dan Nuba Atalojo dan Atakore yang total jumlah penduduknya 2 ribuan jiwa. Saluran air ke desa lainnya akan disambung dari reservoar 3 yang berada di Desa Nubahaeraka, Waiwejak. 

Pemerintah desa akan mengusulkan kepada pemerintah daerah sekitar 9 orang yang akan bertugas secara teknis menjaga reservoar dan buka tutup air. Saat ini, sudah ada dua orang petugas yakni Marianus Beda dan Karolus Bliko. 

Wai Wuw dan Wai Kerata merupakan dua mata air vital yang dimanfaatkan warga Waiwejak, Lusilame, Lerek, Lewogroma, dan Nuba Atalojo dan Atakore. Oleh karena itu, menjaga kedua mata air itu merupakan harga mati. 

Wakil BPD Nubahaeraka Agustinus Emi Manuk mengakui keberlangsungan mata air hanya bisa dijaga dengan melestarikan hutan tutupan di sekitarnya. 

Menurut Agustinus secara turun temurun dua mata air itu memang dikeramatkan sehingga warga memang tidak pernah menebang pohon di sana. 

Pemerintah desa juga sudah mengimbau kepada warga supaya tidak asal menebang pohon di hutan tutupan yang ada di sana. 

 "Menjaga alam itu kewajiban kami," pungkas Agustinus. (*)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini