Ia merincikan di Pulau Timor sendiri Kabupaten TTS 16 orang, TTU 4 orang, Malaka 2 orang, sedangkan kabupaten Belu sudah ada kasus gigitan anjing dan sampel positif rabies pada anjing di Desa Teun, Maumutin dan Naekasa, namun belum ada korban nyawa manusia.
Demikian pula Kota Kupang sudah ada sampel anjing positif rabies, sedangkan Kabupaten Kupang masih negatif.
"Sebagian besar korban jiwa manusia disebabkan ketidaktahuan mereka dan keluarga akan bahaya rabies, bagaimana tatalaksana kasus gigitan pada manusia setelah digigit oleh anjing, sehingga korban terlambat diberi penanganan medis oleh Dinas kesehatan terdekat," jelasnya.
"Kita tidak harapkan orang meninggal tetapi melihat trend kalau kasus rabies masih tinggi artinya kemungkinan kematian masih ada karena banyak masyarakat yang tergigit anjing dan tidak melaporkan," tambahnya.
Karena itu dengan pembentukan KASIRA di Kabupaten Belu diharapkan menjadi ujung tombak yang mampu menjembatani lintas sektor dan swasta serta menjadi kekuatan luar biasa dalam pengendalian rabies.
"Kita harapkan pembentukan kasira ini dapat melakukan sosialisasi hingga tingkat RT, melalui mimbar gereja setiap minggu, maupun kegiatan lain yang melibatkan banyak orang, sehingga masyarakat bisa tau kalau rabies ini betul ada dan bukan hanya omong-omong saja, karena sudah ada yang positif dan meninggal," tegasnya. (Cr23)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS