Tinju Dunia

Jadwal Tinju Dunia, Promotor Eliseev Terus Maju Dengan Tinju di Kyiv Meskipun Ada Pengeboman Rusia

Penulis: Edi Hayong
Editor: Edi Hayong
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Olahraga Tinju di Ukraina yang dilanda perang terus maju meskipun invasi Rusia semakin cepat dalam seminggu terakhir.

“Ada banyak perdebatan mengenai apakah dia harus kembali ke Ukraina pada awalnya, tapi kemudian kami akhirnya memutuskan bahwa yang terbaik adalah dia tetap tinggal. Sekarang dia tinggal di Polandia, kondisinya bagus untuk dia berlatih. Dia sangat berbakat, tapi itu bukan yang termudah," lanjut Elissev.

Tinju adalah salah satu olahraga terbaik di negara ini. Ukraina telah melahirkan beberapa petarung terbaik yang tampil saat ini.

Saat Oleksandr Usyk dan Vasiliy Lomachenko berlari melawan petarung terhebat di planet ini, Elissev dan TBG terus meletakkan dasar bagi generasi superstar berikutnya untuk mengibarkan bendera tinju Ukraina.

“Ini akan menjadi pertunjukan yang luar biasa bagi Ukraina,” tambah Elissev.

Situasi di Ukraina timur jauh lebih buruk dibandingkan di kampung halaman Eliseev di Kyiv.

Garis pertempuran yang membentang di seluruh wilayah membuat warga Ukraina hidup dalam ketakutan bahwa mereka dapat diduduki kapan saja.

“Saya menelepon rekan saya Mykola Kravchenko beberapa hari yang lalu dan saya sangat khawatir karena dia tinggal di Sumy,” tambah Eliseev.

“Itu berbatasan dengan Rusia dan diserang dengan lebih dari 100 rudal. Sekarang 800 senjata lainnya telah tiba di perbatasan, semua orang khawatir dan membicarakan evakuasi karena sangat berbahaya. Saya punya banyak teman di wilayah tersebut, sungguh buruk apa yang terjadi.”

Baca juga: Jadwal Tinju Dunia, Keith Thurman Minta Maaf Batal Duel Lawan Tim Tszyu

Komitmen Eliseev terhadap tinju di negaranya sangat luar biasa saat mereka membahas promosi di tengah perang. Dia telah melihat secara langsung dampaknya ketika kantor TBG miliknya di Kyiv diserang dan dihancurkan ketika Rusia pertama kali menginvasi.

“Pada tanggal 24 Juni [2023] kantor kami dibom,” kenang Eliseev.

Mereka berkantor di lantai 25, roket Rusia menghantam lantai 20. Seluruh negeri mempunyai jam malam di mana warga harus berada di rumah pada tengah malam, hanya polisi dan tentara yang boleh berjalan di jalanan.

"Dulunya gila ketika begitu banyak orang meninggal sekaligus di negara kita, tapi sekarang menjadi kenyataan. Namun, kami telah beradaptasi dengan perang dan merencanakan pertunjukan besar lainnya pada bulan Agustus.” tandasnya.(*)

Sumber : boxingscene.com

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Berita Terkini