Sementara itu, Pada tahun 2023 lalu, ucapnya, sebanyak 9777 hewan penular rabies (HPR) di Kabupaten TTU telah divaksin. HPR tersebut mencakup; kera, anjing, dan kucing.
Jumlah HPR tersebut divaksin menggunakan 10.000 dosis vaksin yang dialokasikan oleh Kementerian Peternakan RI.
Menurutnya, data jumlah HPR yang telah divaksin ini terhitung sejak tahun 2023 hingga akhir tahun 2023. Pelaksanaan vaksinasi ini telah berlangsung di 14 kecamatan dan 72 desa. Dengan demikian, stok vaksin HPR yang dialokasikan kementerian tersisa 223 dosis di gudang.
"HPR yang sudah tervaksin itu 9777 dosis. Jadi ada 9777 ekor HPR yang sudah divaksin," ujar Trimeldus.
Menurutnya, dalam diskusi bersama Kemenko PMK, estimasi HPR anjing di Kabupaten Timor Tengah Utara sebanyak 43.783 ekor.
Dinas Peternakan Kabupaten Timor Tengah Utara membeli 10.000 vial vaksin HPR dan alat pendukung vaksinasi HPR. Demi menunjang kebutuhan tersebut, mereka mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 323. 347.000.
Anggaran pembelian vaksin dan peralatan pendukung vaksinasi HPR lainnya tersebut bersumber dari Biaya Tak Terduga (BTT) APBD II Kabupaten Timor Tengah Utara.
Dikatakan Trimeldus, belanja vaksin HPR dan perlengkapan penunjang lainnya tersebut melibatkan pihak ketiga (kontraktor) melalui proses penunjukan langsung. Belanja dilakukan sebelum 29 Desember 2023 lalu dan sudah tiba di Timor Tengah Utara.
Waktu Kontrak berlangsung sejak 22 Desember hingga 29 Desember 2023. Vaksin dan peralatan pendukung lainnya telah tiba sekitar tanggal 27 Desember 2023. Dari alokasi anggaran yang bersumber dari BTT ini, Dinas Peternakan membeli vaksin HPR sebanyak 10.000 dosis.
Item-item yang masuk dalam belanja tersebut mencakup; alkohol, peralatan seperti jaring penangkap anjing dan sejumlah peralatan pendukung lainnya.
"Jadi (yang dibeli) itu alat-alat yang digunakan untuk menunjang vaksin HPR," ungkapnya.
Bagi Trimeldus, Sebanyak 8 tim yang terlibat dalam pelaksanaan vaksinasi HPR ini. Dimana satu tim terdiri dari 7 sampai 9 orang.
Tim vaksinasi ini berjumlah 80an orang. Hal ini menyebabkan jumlah vaksinasi HPR meningkat drastis dalam beberapa waktu terakhir. (*)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM Lainnya di GOOGLE NEWS