Sebelumnya, Bank Dunia menyebut bahwa program yang dicanangkan Prabowo-Gibran itu perlu direncanakan secara matang.
Pemerintah dinilai perlu menetapkan dengan pasti bentuk dan sasaran program tersebut, kemudian membandingkannya dengan sumber daya yang dimiliki saat ini.
Baca juga: Vladimir Putin Beri Selamat ke Prabowo Subianto: Anda Menang Meyakinkan di Pilpres 2024
"Tergantung program seperti apa yang akan dilaksanakan dan bentuknya apa. Semua rencananya harus benar-benar dipersiapkan dan biayanya juga dipersiapkan," kata Satu Kahkonen di Kantor Kemenko Perekonomian Jakarta, Rabu 28 Februari 2024 dikutip dari Kompas.com.
Lebih lanjut, Satu Kohken masih menantikan lebih lanjut rincian program makan siang gratis ini.
"Kami masih menantikan (rincian Program Makan Siang Gratis). Untuk Indonesia pada dasarnya berpegang pada pagu defisit fiskal yang telah ditetapkan sebesar 3 persen dari PDB, sesuai dengan peraturan perundang-undangan," lanjutnya. (*)
Ikuti Pos-Kupang.Com di GOOGLE NEWS