Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Rabu 24 Januari 2024, Menabur Kebaikan, Menuai Sukacita

Editor: Agustinus Sape
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik untuk hari Rabu 24 Januari 2024 dengan judul Menabur Kebaikan, Menuai Sukacita.

POS-KUPANG.COM - Renungan Harian Katolik berikut ditulis oleh RP. John Lewar SVD dengan judul Menabur Kebaikan, Menuai Sukacita.

RP. John Lewar menulis Renungan Harian Katolik ini merujuk bacaan pertama 2Samuel 7:4-17 dan bacaan Inji Markus 4:1-20; peringatan Santo Fransiskus dari Sales.

Di bagian akhir Renungan Harian Katolik ini dilampirkan pula teks lengkap bacaan Rabu 24 Januari 2024 beserta mazmur tanggapan dan bait pengantar Injil.

Saudari-saudaraku yang terkasih dalam Kristus.

Pengajaran Tuhan Yesus kali ini dalam bentuk perumpamaan.Yesus sering kali mengajar para pendengar-Nya dengan perumpamaan.

Kerajaan Allah diumpamakan sebagai seorang yang menaburkan benih. Benih itu jatuh di tanah yang berbeda-beda. Ada yang jatuh di tepi jalan, di tanah berbatu, di tengah semak duri, ada juga yang jatuh di tanah yang subur.

Dari semuanya, hanya yang terakhir yang bisa tumbuh dan berkembang. Benih yang jatuh di tanah yang subur dapat tumbuh dengan baik, sehingga akhirnya berbuah banyak dan berlipat ganda.

Baca juga: Renungan Harian Katolik Rabu 24 Januari 2024, Perumpamaan Tentang Penabur

Lewat perumpamaan ini, kita temukan empat tipe karakter manusia.

Pertama, penabur benih jalanan. Jalan adalah sebuah sarana umum mobilitas banyak orang, bahkan hewan/binatang pun demikian.

Akibatnya benih-benih yang ditaburkan oleh seorang penabur mengalami nasib “sial”. Benih-benih yang ditaburkan akan diinjak-injak orang bahkan dimakan oleh binatang-binatang yang melintasi jalan tersebut.

Akibat lebih jauh, benih-benih tersebut rusak bahkan hilang. Pada akhirnya penabur sama sekali tidak menuai hasil dari apa
yang telah diupayakannya. Semuanya sia-sia.

Kisah ini bisa memberikan gambaran pada tipe manusia yang tidak memiliki masa depan, karena dari awal salah memilih tempat sehingga yang terjadi adalah hidup tanpa harapan.

Pada kehidupan yang nyata, banyak orang tidak memiliki masa depan, karena hidupnya dibelenggu oleh egoisme sehingga membawa kesengsaraan hidupnya.

Sebagai contoh, hidup orang yang terjebak pada narkoba. Dampak dari cara hidup macam ini membawa kesengsaraan tidak hanya yang bersangkutan, tetapi juga berimbas pada keluarganya bahkan pada tetangganya.

Lebih jauh dari itu berakibat fatal, yaitu kematian.

Kedua, penabur tanah tipis bebatuan. Tipe penabur pada karakteristik ini sedikit lebih baik daripada penabur benih jalanan. Ia memilih sedikit ada tanah di antara banyak bebatuan. Benih yang ditaburkan sempat tumbuh namun tidak bertahan lama, cepat layu, dan akhirnya mati.

Manusia memang memiliki niat baik untuk tumbuh, namun pertumbuhannya bersifat sementara karena kemalasannya. Awalnya manusia ingin bertumbuh dan berkembang, akan tetapi pada akhirnya berhenti.

Manusia punya semangat untuk memulai tapi tidak ada semangat untuk mengakhirinya karena motivasi yang rendah dalam dirinya, sebab manusia malas.

Ketiga, penabur semak berduri. Tipe penabur pada karakteristik ini tampaknya lebih baik daripada kedua karakter sebelumnya, yaitu penabur pada tanah jalanan dan tanah tipis bebatuan.

Penabur benih pada tanah semak berduri dapat dipandang sebagai orang andalan. Akan tetapi yang bersangkutan menyerah pada keadaan saat godaan dan tantangan datang menghampirinya karena hidupnya dililiti oleh ”semak berduri”.

Semak berduri adalah sebuah ancaman bagi kehidupannya sehingga tidak optimal dalam menata masa depan dan hidupnya.

Tampaknya semak berduri bisa mengalahkan semangat yang muncul dari dalam dirinya.

Keempat, penabur tanah subur. Penabur pada tanah yang subur adalah orang bijaksana dalam hidupnya. Manusia bisa memilih tempat yang ideal, yaitu tanah yang subur. Benih yang ditaburkan pada tempatnya yang pas akan menuai hasil yang berlipat ganda, bahkan gemilang.

Kontemplasi

Allah sudah memberikan anugerah pada manusia dengan kemampuannya yang istimewa, yaitu akal budi dan hati nuraninya. Semoga dengan anugerah istimewa tersebut, manusia mampu menentukan pilihan-pilihan dalam hidupnya berdasarkan iman pada Yesus. Yesus sudah memberikan contoh pada manusia, bahwa yang terpenting adalah penyelamatan dari Yesus bagi dunia ini.

Dengan menaburkan pada tanah yang subur, berarti manusia sudah mengambil bagian dalam karya penyelamatan Yesus Kristus.

Marilah kita menanamkan kebaikan yang akan menuai sukacita serta keselamatan kekal, semoga.

Doa:
Ya Allah Bapa Mahabijaksana, demi keselamatan jiwa-jiwa Engkau menghendaki
Santu Fransiskus, Uskup, menjadi penolong bagi semua orang. Semoga dengan
mengikuti teladannya, kami selalu menunjukkan kelembutan cintaMu dalam
pelayanan kepada sesama. Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami...Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Rabu. Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Bapa dan Putera dan Roh Kudus. Amin.

Kalender Liturgi 24 Januari 2024

Rabu Pekan Biasa III
PW S. Fransiskus dari Sales, Uskup dan Pujangga Gereja
Warna Liturgi: Putih
Bacaan I: 2Sam 7:4-17
Mazmur Tanggapan: Mzm 89:4-5.27-28.29-30
Bacaan Injil: Mrk 4:1-20

Bacaan I: 2Sam 7:4-17

Aku akan membangkitkan keturunanmu,
dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel:

Waktu itu Raja Daud ingin mendirikan rumah bagi Tuhan.
Maka datanglah sabda Tuhan kepada Natan, demikian:
"Pergilah, katakanlah kepada hamba-Ku Daud:
Beginilah firman Tuhan:
Masakan engkau yang mendirikan rumah bagi-Ku?
Tidak pernah Aku diam dalam rumah
sejak Aku menuntun orang Israel dari Mesir sampai hari ini,
tetapi Aku selalu mengembara dalam kemah sebagai kediaman.
Selama Aku mengembara bersama-sama seluruh orang Israel,
pernahkah kepada salah seorang hakim orang Israel,
yang Kuperintahkan menggembalakan umat-Ku,
Aku bersabda:
Mengapa kamu tidak mendirikan bagi-Ku rumah dari kayu aras?
Oleh sebab itu, katakanlah begini kepada hamba-Ku Daud:
Beginilah sabda Tuhan semesta alam:
Akulah yang mengambil engkau dari padang,
ketika menggiring kambing domba!
Engkau Kuambil untuk Kujadikan raja atas umat-Ku Israel.
Aku telah menyertai engkau di segala tempat yang kaujalani,
dan telah melenyapkan segala musuhmu dari hadapanmu.
Aku membuat besar namamu
seperti nama orang-orang besar yang ada di bumi.
Aku menentukan tempat bagi umat-Ku Israel dan menanamkannya,
sehingga ia dapat diam di tempatnya sendiri
dengan tidak lagi dikejutkan atau pun ditindas
oleh orang-orang lalim seperti dahulu,
sejak Aku mengangkat hakim-hakim atas umat-Ku Israel.
Aku mengaruniakan keamanan kepadamu
terhadap semua musuhmu.
Juga diberitahukan Tuhan kepadamu:
Tuhan akan memberikan keturunan kepadamu.
Apabila umurmu sudah genap
dan engkau telah mendapat perhentian
bersama dengan nenek moyangmu,
maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian,
anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya.
Dialah yang akan mendirikan rumah bagi nama-Ku
dan Aku akan mengokohkan takhta kerajaannya
untuk selama-lamanya.
Aku akan menjadi Bapanya, dan ia akan menjadi Putra-Ku.
Apabila ia melakukan kesalahan,
maka Aku akan menghukum dia dengan rotan yang dipakai orang
dan dengan pukulan yang diberikan anak-anak manusia.
Tetapi kasih setia-Ku tidak akan hilang dari padanya,
seperti yang Kuhilangkan dari pada Saul,
yang telah Kujauhkan dari hadapanmu.
Keluarga dan kerajaanmu akan kokoh
untuk selama-lamanya di hadapan-Ku,
takhtamu akan kokoh untuk selama-lamanya."

Tepat seperti perkataan ini dan tepat seperti penglihatan ini
Natan berbicara kepada Daud.

Demikianlah sabda Tuhan.

Mazmur Tanggapan: Mzm 89:4-5.27-28.29-30

R:29a
Bagi dia Aku akan memelihara kasih setia-Ku
untuk selama-lamanya.

*Engkau berkata,
"Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku,
Aku hendak bersumpah kepada Daud, hamba-Ku:
Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya
dan membangun takhtamu turun-temurun."

*Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau,
Allahku dan gunung batu keselamatanku."
Aku pun akan mengangkat dia menjadi anak sulung,
menjadi yang tertinggi di antara raja-raja bumi.

*Untuk selama-lamanya
Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia,
dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh.
Aku akan menjamin kelestarian anak cucunya sepanjang masa,
dan takhtanya seumur langit.

Bacaan Injil: Mrk 4:1-20

Seorang penabur keluar untuk menabur.

Inilah Injil Suci menurut Markus:

Pada suatu hari Yesus mengajar di tepi danau Galilea.
Maka datanglah orang yang sangat besar jumlahnya
mengerumuni Dia,
sehingga Ia terpaksa naik ke sebuah perahu yang sedang berlabuh,
lalu duduk di situ,
sedangkan semua orang banyak itu ada di darat,
di tepi danau itu.
Dan Yesus mengajarkan banyak hal kepada mereka
dalam bentuk perumpamaan.
Dalam ajaran-Nya itu Yesus berkata kepada mereka:
"Dengarlah! Ada seorang penabur keluar untuk menabur.
Pada waktu ia menabur, sebagian benih itu jatuh di pinggir jalan,
lalu datanglah burung dan memakannya sampai habis.
Sebagian jatuh di tanah yang berbatu-batu,
yang tidak banyak tanahnya,
lalu benih itu pun segera tumbuh, karena tanahnya tipis.
Tetapi sesudah matahari terbit,
layulah ia dan menjadi kering karena tidak berakar.
Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri,
lalu makin besarlah semak itu dan menghimpitnya sampai mati,
sehingga benih itu tidak berbuah.
Dan sebagian jatuh di tanah yang baik,
lalu tumbuh dengan subur dan berbuah,
hasilnya ada yang tiga puluh kali lipat,
ada yang enam puluh kali lipat,
ada yang seratus kali lipat."
Dan Yesus bersabda lagi,
"Siapa mempunyai telinga untuk mendengar,
hendaklah ia mendengar!"
Ketika Yesus sendirian,
pengikut-pengikut-Nya dan kedua belas murid
menanyakan arti perumpamaan itu.
Jawab-Nya, "Kepadamu telah diberikan rahasia Kerajaan Allah,
tetapi kepada orang-orang luar
segala sesuatu disampaikan dalam perumpamaan,
supaya: Sekalipun melihat, mereka tidak menangkap,
sekalipun mendengar, mereka tidak mengerti,
biar mereka jangan berbalik dan mendapat ampun."
Lalu Yesus berkata kepada mereka,
"Tidakkah kamu mengerti perumpamaan ini?
Kalau demikian bagaimana kamu dapat memahami
semua perumpamaan yang lain?
Penabur itu menaburkan sabda.
Orang-orang yang di pinggir jalan, tempat sabda itu ditaburkan,
ialah mereka yang mendengar sabda,
lalu datanglah Iblis dan mengambil sabda
yang baru ditaburkan di dalam mereka.
Demikian juga yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu,
ialah orang-orang yang mendengar sabda itu
dan segera menerimanya dengan gembira,
tetapi sabda itu tidak berakar dan tahan sebentar saja.
Apabila kemudian datang penindasan atau penganiayaan
karena sabda itu, mereka segera murtad.
Dan yang lain, yang ditaburkan di tengah semak duri,
ialah yang mendengar sabda itu,
tetapi sabda itu lalu dihimpit oleh kekuatiran dunia,
tipu daya kekayaan dan keinginan-keinginan akan hal yang lain
sehingga sabda itu tidak berbuah.
Dan akhirnya yang ditaburkan di tanah yang baik,
ialah orang yang mendengar dan menyambut sabda itu lalu berbuah,
ada yang tiga puluh kali lipat,
ada yang enam puluh kali lipat,
dan ada yang seratus kali lipat."

Demikianlah sabda Tuhan.

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

Berita Terkini