POS-KUPANG.COM, WAINGAPU - Kasus penolakan masyarakat terhadap beras bantuan sosial dari dana insentif daerah ( beras bansos DID ) yang tidak layak konsumsi di Kabupaten Sumba Timur Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) disikapi serius oleh stakeholder terkait.
Dinas Sosial Kabupaten Sumba Timur (Dinsos) selaku penyedia program berkoordinasi dan meminta kontraktor atau suplayer bersa tersebut untuk mengganti beras tidak layak konsumsi dengan beras yang layak konsumsi.
Perwakilan pihak suplayer CV Bangun Savana, Ali Mustofa mengatakan pihaknya siap untuk menukar beras tersebut bagi masyarakat. Pihaknya mengakui adanya human eror dalam pelaksanaan distribusi beras hingga di tangan masyarakat.
Baca juga: Polres Sumba Timur Pulbaket Beras Bansos DID Tak Layak Konsumsi
Baca juga: Beras Bansos DID di Kelurahan Mau Hau Tak Layak Konsumsi, Suplayer Akui Human Eror Saat Pengiriman
"Semua kemungkinan bisa terjadi, termasuk human eror, namun demikian, kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan pihak kontraktor siap untuk mengganti beras yang telah diterima oleh masyarakat dengan menukar beras yang baik dan layak konsumsi," ujar Ali.
Saat rapat bersama perangkat Kelurahan Mau Hau, Ali mengaku bahwa beras Bansos DID itu telah melalui uji kelayakan, sehingga pihaknya berani untuk mengirimnya dari wilayah Jawa Tengah ke Sumba Timur.
Ali mengaku adanya human eror, seperti pengiriman lewat jalur laut menggunakan kontainer yang mengalami pengembunan karena hawa panas selama pengiriman yang mempengaruhi kualitas beras.
Polres Sumba Timur lakukan Pulbaket
Aparat kepolisian dari Polres Sumba Timur memberi atensi terhadap kasus beras bansos DID yang tidak layak konsumsi itu.
Melalui Unit Tindak Pidana Korupsi Satuan Reserse dan Kriminal, (Tipidkor Satreskrim), kepolisian melakukan pengumpulan bahan dan keterangan terhadap kasus itu.
Kapolres Sumba Timur, AKBP Fajar WLS melalui Kasat Reskrim, Iptu Helmi Wildan mengatakan bahwa pasca mendapatkan informasi bahwa pengadaan beras DID menuai permasalahan di masyarakat yang mengeluh beras tak layak konsumsi, maka pihaknya langsung bergerak untuk melakukan pulbaket.
"Kami sementara mengumpulkan bahan dan keterangan dengan mendatangi sejumlah pihak terkait, termasuk masyarakat penerima beras, guna mengumpulkan informasi yang akurat," ungkapnya kepada POS-KUPAN.COM, Rabu 10 Januari 2024 lalu.
Dinas sebut lulus uji layak konsumsi
Kepala Dinas Sosial Sumba Timur, Harun Rodis Marambadjawa sebelumnya menyebut bahwa pengadaan beras bansos DID untuk masyarakat sumba timur itu sudah lulus uji layak konsumsi.
Adapun beras sebanyak 280 ton yang dibiayai dari Dana DID Sumba Timur tahun 2023 senilai Rp 4 miliar direalisasikan kepada 14.000 keluarga penerima manfaat (KPM) di 22 kecamatan.
Harun mengatakan, beras tersebut berasal dari wilayah Jawa Tengah. Sumber itu dipilih karena lumbung beras lain seperti di Sulawesi dan Jawa Timur tidak menerima pembelian dalam jumlah besar di jelang akhir tahun 2023 sekaligus mengantisipasi dampak El Nino.
Penyaluran Beras DID dilakukan dalam dua tahap berupa Tahap I untuk 15 kecamatan, serta Tahap II untuk 7 Kecamatan.
Sebelum beras dibagikan, kata dia, Tim Pemeriksa Dinsos sudah melakukan pemeriksaan dengan hasil bahwa beras tersebut layak konsumsi.
Umbu Remi selaku perwakilan Dinsos Sumba Timur, mengaku pengadaannya beras bansos DID itu dilakukan dalam tiga tahap antara lain tahap 1 berjumlah 149 Ton, tahap II berjumlah 50 ton, dan tahap III berjumlah 81 ton sesuai standar anggaran beras jenis medium.
"Kami melakukan pengadaan secara bertahap karena sejumlah lumbung beras di Sulawesi dan Jawa Timur tidak menerima pengambilan beras dalam jumlah besar, sebab dampak El Nino, sehingga suplayer kami mencari di wilayah Jawa Tengah, dan semua sesuai standarnya," jelas Umbu Remi.
"Namun saat beras diterima dalam kondisi yang mengecewakan masyarakat, itu semua di luar kemampuan dinas, sehingga dinas sudah memerintahkan pihak kontraktor untuk segera mengganti beras tersebut," pungkasnya.
Dana Insentif Daerah
Bansos DID berupa beras itu merupaka bagian dari alokasi pembiayaan program dan kegiatan yang bersumber dari realisasi DID Sumba Timur.
Penyaluran bantuan sosial bagi masyarakat atau kelompok penerima manfaat yang bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) oleh pemerintah daerah telah dimulai pada Jumat 22 Desember 2023.
Penyerahan bantuan sosial secara simbolis diberikan oleh Bupati Sumba Timur Drs. Khristofel Praing kepada perwakilan warga.
Bansos DID beras didistribusikan kepada masyarakat di Kecamatan Kota Waingapu dengan rincian beras sebanyak 32,92 ton untuk 1.646 Kepala Keluarga atau setiap KK mendapatkan jatah 20 kilogram.
Bansos lainnya berupa bantuan usaha pertukangan untuk 30 kelompok, bantuan usaha perbengkelan bagi 30 kelompok, bantuan usaha mesin jahit untuk 10 kelompok, bantuan pangkas rambut bagi 7 kelompok.
Bantuan ternak bagi 240 kelompok/KUBE Perempuan dan setiap kelompok mendapatkan kambing 1 ekor jantan 5 ekor betina.
Bantuan bagi 50 kelompok usaha bersama Nelayan dan setiap kelompok mendapatkan jatah satu unit perahu.
Bantuan bagi 35 KUBE Nelayan dengan jumlah 1 unit Ketinting untuk setiap Kelompok, serta Bantuan bagi 132 KUBE Petani.
Bupati Khristofel Praing mengatakan penyaluran bansos kepada masyarakat bersumber dari Dana Insentif Daerah (DID) yang diperoleh Pemerintah Kabupaten Sumba Timur atas berbagai prestasi yang telah di peroleh di tingkat Nasional.
"Artinya, Pemkab Sumba Timur telah menunjukkan kinerja terbaik hingga mendapatkan perhatian dari Pemerintah Pusat sehingga memberikan penghargaan dalam bentuk Dana insentif daerah," jelas Bupati Praing.
Melalui DID tersebut, Pemkab Sumba Timur merealieasikannya untuk membiayai program dan kegiatan.
Pihaknya berharap masyarakat yang mendapatkan bansos dapat memanfaatkannya dengaan baik sehingga dapat menunjang perekonomian masyarakat menjadi lebih sejahtera.
Aminah, Warga Kelurahan Kambajawa, mengucapkan terima kasih atas perhatian Pemerintah yang mau peduli terhadap keberadaan masyarakat.
"Kami sangat senang dan bahagia karena pemerintah masih memperhatikan kami, dan bansos ini kami akan manfaatkan dengan baik dan maksimal," ujarnya. (zee/*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS