POS-KUPANG.COM- Renungan Harian Katolik berikut ini ditulis Bruder Pio Hayon SVD mengangkat judul : Mari dan Kamu akan Melihatnya.
Renungan Harian Bruder Pio Hayon, SVD Hari Minggu Biasa Pekan II merujuk pada Bacaan I: 1 Sam. 3: 3b-10.19, Bacaan II: 1Kor. 6: 13c-15a.17-20, Injil : Yoh. 1: 36-42
Berikut ini teks lengkap renungan dari Bruder Pio Hayon SVD.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Salam damai sejahtera untuk kita semua. Semua kita diberi indra penglihatan oleh Tuhan secara luar biasa.
Oleh indra penglihatan ini kita diberi kesempatan oleh Tuhan untuk bisa melihat segala hal yang ada.
Hasil dari melihat itu berdampak pada pembentukan pengenalan dan pengetahuan yang membantu kita untuk masuk pada tahap selanjutnya yaitu pembentukan nilai atau ide-ide atau bahkan iman. Karena dengan melihat orang bisa menjadi percaya.
Saudari/a yang terkasih dalam Kristus
Hari ini kita memasuki hari minggu biasa kedua setelah masa natal berakhir. Pada masa-masa pekan biasa ini menggambarkan tentang kisah-kisah awal Yesus memulai karyaNya sebagai seorang Nabi, Guru, dan Tuhan.
Dalam beberapa kisah awal ini, hal-hal utama yang terkisahkan dalam Injil adalah pembaptisanNya dan panggilan murid-muridNya yang pertama.
Dan pada pekan kedua minggu biasa ini kita disuguhkan kembali tentang panggilan. Dalam bacaan pertama yang didaraskan dalam kitab Samuel, menggambarkan tentang panggilan Samuel sebagai seorang Nabi oleh Tuhan.
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 13 Januari 2024, Tuhan Mengurapi Saul
Baca juga: Renungan Harian Katolik Sabtu 13 Januari 2024, Masa Lalu yang Kelam Diubahkan-Nya
Samuel sebagai seorang yang baru masuk dalam pendampingan Nabi Eli sedang belajar banyak hal bersama Nabi Eli.
Dia juga tentu belum mengenal tentang seperti apa Yahwe atau Tuhan yang diajarkan oleh Nabi Eli kepadanya karena dia masih seorang anak kecil yang baru beranjak remaja.
Maka ketika Tuhan memanggil namanya dalam tidurnya itu, dia tak tahu dan harus bertanya kepada Nabi Eli sebagai pendampingnya. Selama dua kali panggilan Tuhan dia masih tetap tidak paham.
Dan dari kedua pengalaman itu, Nabi Eli akhirnya mengajarkan satu cara untuk memulai masuk dalam pengenalan akan Tuhan: “Pergilah tidur, dan apabila engkau dipanggil lagi, katakanlah: ‘Bersabdalah ya Tuhan, hambaMu mendengarkan.’