POS-KUPANG.COM – Sejak Januari hingga pertengahan Desember 2023 ini, jumlah korban yang meninggal dunia gara-gara tindakan kejam Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua, ternyata sangat mengerikan.
Korban yang tewas di tangan KKB Papua tercatat sebanyak 79 orang. Dari jumlah tersebut, 37 di antaranya adalah warga sipil, sedangkan sisanya adalah korban baik itu dari prajurit TNI maupun Polri.
Fakta tentang kekejaman Kelompok Separatis Teroris tersebut disampaikan oleh Kepala Satgas Ops Damai Cartenz, Kombes Faizal Ramadhani, dalam konferensi persnya di Mimika, Papua Tengah Rabu 20 Desember 2023.
Sebagaimana dilansir Pos-Kupang.Com, Kamis 21 Desember 2023, warga sipil yang jadi korban keganasan kelompok tersebut, umumnya warga non Papua.
Para korban itu selain berprofesi sebagai tukang ojek, juga ada pendulang emas. Ada pula guru, tenaga kesehatan, tukang antar air galon, pedagang, karyawan bank, para buruh dan lainnya.
Faizal Ramadhan mengungkapkan bahwa selain mencabut puluhan korban jiwa, KKB Papua juga melukai 81 orang lainnya. Para korban itu masing-masing 24 prajurit TNI, 7 Polisi dan 50 warga sipil.
Dari data tentang para korban tersebut, kata Faizal Ramadhani, tercatat juga jumlah korban tersebut, mengalami peningkatan yang cukup signifikan.
Peristiwa-peristiwa mengerikan itu, katanya, umumnya terjadi di Pegunungan Papua, khsusnya terjadi di beberapa kabupaten, seperti Yahukimo, Kabupaten Nduga, Intan Jaya, Kabupaten Puncak dan Kabupaten Pegunungan Bintang.
Sepanjang tahun 2023 tersebut, lanjut Faizal Ramadhan, bulan dengan peristiwa terbanyak dan juga korban terbanyak, adalah di bulan Agustus 2023.
Pada bulan tersebut, katanya, tercatat ada 32 peristiwa. Sementara kabupaten dengan kejadian terbanyak, adalah Kabupaten Yahukimo. Di daerah itu, tercatat lebih dari 30 insiden mengerikan yang dilancarkan oleh KKB Papua.
Sementara dua kasus yang menarik perhatian nasional bahkan dunia, dan mendapatkan atensi terbesar dari aparat keamanan, adalah peristiwa penyanderaan pilot Susi Air, Philips Mark Merthens dan pembunuhan aktivis perempuan Papua, Michelle Kurisi Doga.
Pilot Susi Air, contohnya, disandera setelah ia mendaratkan pesawatnya secara mulus di Bandara Paro, Kabupaten Nduga pada Selasa 7 Februari 2023 pagi.
Saat itu, pesawat tersebut mengangkut 5 orang penumpang ditambah kru pesawat. Setelah pesawat itu landing, KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya langsung melakukan penyergapan.
Mulanya, Egianus Kogoya menahan lima penumpang dan pilot Philips Mark Merthens. Namun sesaat kemudian, lima penumpang itu dilepas namun pilot terus dibawa dan disandera sampai dengan saat ini.
Sampai saat ini belum diketahui di mana pilot tersebut berada, dan dengan siapa ia saat ini. Tetapi dari kabar yang beredar menyebutkan bahwa pilot tersebut selalu dibawa ke mana pun anggota KKB Papua itu bergerak.
Baca juga: Demi Keamanan Rakyat Papua, TNI Polri Tak akan Kejar KKB Papua untuk Pilot Susi Air
Baca juga: Nasib Pilot Susi Air di Tangan KKB Papua: Kalau Pakai Kekuatan Militer, Jangan Harap Bisa Dibebaskan